Bantuan ruang kelas dan ruang training centre tersebut menurut ketua TIFA Ny. Fuso Kasai sebagai bentuk kepedulian dan simpati dari sebagian warga Jepang yang tergabung dalam organisasi wanita di Jepang, untuk membantu warga di Kabupaten Bantul yang sedang tertimpa musibah bencana alam gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 lalu sehingga bantuan dalam bentuk fasilitas pendidikan tersebut diharapkan mampu membantu peningkatan kualitas pendidikan di Indoensia khususnya di Bantul.
Sementara itu Kepala SD Sonosewu Samsudi, S.Pd dalam selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada PPI-ON dan TIFA juga melaporkan bahwa SD Sonosewu merupakan hasil regruping dari SD Sonosewu 1 dan SD Sonosewu 2 yang jumlah siswanya mencapai 389 terbagi dalam 14 rombel, dengan fasilitas 8 ruang kelas dan 2 ruang kelas diantaranya bantuan dari PPI-ON dan TIFA sehingga masih kekurangan 6 ruang kelas. "Untuk sementara guna mengatasi kekurangan lokal tersebut maka kegiatan kegiatan belajar mengajar siswa kelas IIIA,B dan IVA, B menempati ruang PKG (Pusat Kegiatan Guru)," jelasnya.
Dalam sambutannya Bupati Bantul Drs. HM Idham Samawi juga menyampaikan terima kasih serta apresiasi dan penghargaan tinggi kepada PPI-ON dan TIFA yang telah membantu gedung di SD Sonosewu, karena itu sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih kasih tersebut para guru harus mampu menjaga gedung secara baik serta meningkatkan kualitas pendidikan di SD Sonosewu untuk mewujudkan SDM berkualitas yang cerdas berahklak mulia serta berkepribadian Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan oleh Bupati Bantul bahwa bahwa sejak terjadinya gempa bumi tanggal 27 Mei 2006, pemerintah maupun masayarakat Jepang sudah banyak memberikan bantuan kepada warga Bantul baik berupa tim medis, bahan pangan, obat-obatan maupun fasilias pendidakn dan kesehatan. "Hal tersebut menandakan hubungan yang sangat baik antara pemeirntah dan masyarakat Indonesia khsususnya Bantul dengan Jepang yang didasarkan pada semangat kemanusiaan," tandasnya. (admin)