Lebih lanjut dikatakan saat diadakan ujian baik untuk masuk pegawai atau sekolah biasanya rawan dengan penipuan. Ada yang menawari mampu membantu untuk lolos dari seleksi atau memberi lembar jawaban hal tersebut jangan pernah dipercaya. Karena kebanyakan hanya bohong dan pengalaman banyak yang tertipu.
Sementara itu di sela-sela ujian tulis, Ka.Bag. Pemerintahan Desa Kab. Bantul Sigit Widodo, SH. melaporkan bahwa tahun ini sebanyak 21 kepala bagian di sejumlah desa mengalami kekosongan. Untuk mengisi kekosongan tersebut diadakan ujian tulis yang diikuti sebanyak 138 dari berbagai jenjang pendidikan dari setingkat SLTA PT.
Jabatan perangkat desa yang dibutuhkan diantaranya Kec. Banguntapan yang lowong Ka. Bag. Keuangan Desa Jambidan diikuti 10 orang, dan Ka. Bag. Pemerintahan peserta 9 orang. Di Kecamatan Jetis yang lowong Kabag. Pem Canden diikuti 7 orang, Kabag. Pemb. Patalan diikuti 13 orang dan Ka.bag agama dan Kesra Sumberagung diikuti 6 orang. Kecamatan Pleret yang lowong Ka.bag. Pemerintahan Segoroyoso diikuti 3 orang, Kabag Pembangunan Pleret diikuti 6 orang. Kecamatan Kretek yang lowong Kabag, Pem Parangtritis diikuti orang 2 orang, Kabag. Pemb Parangtritis diikuti 3 orang dan Kabag. Agama dan Kesra Tirtosari diikuti 3 orang. Kecamatan Imogiri yang lowong Ka. Bag, Keuangan Desa Selopamioro diikuti 8 orang, Kabag Agama dan Kesra Karangtalun diikuti 4 orang dan Kabag Pelayanan Imogiri diikuti 11 orang. Kec. Pajangan yang lowong Ka.bag. Pem. Triwidadi diikuti 1 orang. Kecamatan Srandakan yang lowong Kabag. Pem. Poncosari diikuti 11 orang. Kecamatan Bambanglipuro yang lowong Ka.Bag Pem. Sumbermulyo diikuti 8 orang. Kecamatan Pundong yang lowong Kabag. Pemb. Panjangrejo diikuti 9 orang. Kecamatan Sanden yang lowong Ka.bag Pemb. Gadingharjo diikuti 4 orang dan Ka.bag. Agama dan Kesra Gadingsari Sanbden diikuti 9 orang. Kecamatan Sedayu yang lowong Ka.bag. Pelayanan Argodadi diikuti 7 orang. (mw)
