Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati dalam sambutannya mengatakan asap rokok sangat merugikan bagi kesehatan yang bisa menimbulkan penyakit TBC dan Kanker, untuk itu harus kita cegah dan hindari. Perda yang masih digodog DPRD Bantul tidak melarang orang merokok atau mengancam penutupan pabrik rokok, namun hanya membatasi wilayah yang seharusnya bebas dari asap rokok, sehingga perokok pasif tidak ikut terkena dampak buruk dari rokok.
Pemkab Bantul sangat peduli dengan kesehatan masyarakat, sehingga dari 17 kecamatan telah bediri 27 puskesmas dan 65 pembantu. Namun semua tidak ada artinya kalau masyarakat kurang menjaga kesehatan dirinya sendiri, untuk itu kita harus saling mendukung antara pemerintah dan masyarakat.
Sementara Ketua Panitia drg. Maya Sintowati Pandji,MM. dalam Laporannya mengatakan dalam rangka hari Kesehatan nasional ke 48 yang jatuh pada tanggal 12 nop, Dinas Kesehatan Bantul adakan berbagai kegiatan. Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan pesan khusus tentang hidup sehat tanpa merokok. Dalam peringatan yang ditutup dengan puncak acara senam massal diikuti peserta 500 orang.
Beberapa kegiatan yang diadakan sebelumnya yakni 1. lomba Kader Kesehatan Tingkat SMP, SMA. 2. Desain poster Sekolah bebas Rokok yang diikuti 300 dan dambil 45 pemenang, 3. Jambore Kader Kesahatan Tidak Merokok, 4. Lomba RT bebas rokok. 5. Ditutup dengan Puncak acar yang diisi dengan Senam di depan Dinkes dan pembagian stiker kepada penggunaan kendaraan di 8 perempatan diantaranya : Manding, Bejen, Gose, Koldran dan lainnya dengan tulisan Bantul Lebih Segar dan Nyaman Tanpa Asap Rokok.
Dalam kesempatan tersebut Assekwilda Drs. Mardi Ahmad, berkenan melepas petugas yang akan menempalkan stiker pada kendaraan yang berhenti di perempatan di wilayah Bantul dengan melibatkan Satlantas Polres Bantul dan Dinas`Perhubungan Bantul (mw)