Ribuan Anak Sekolah di Bantul Mendapat Imunisasi Campak dan DT

BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) tahun 2012 sudah terlaksana mulai November di seluruh SD/sekolah sederajat yang tersebar di seluruh kecamatan kab Bantul. Siswa sekolah kelas I, II dan III diberi vaksin campak dan DT (Difteri & Tetanus). Pemberian vaksin itu diberikan ke siswa SD, SDIT, Madrasah, Pondok Pesantren juga SLB. "Memang pemberian BIAS ini ditujukan kepada seluruh anak sekolah dasar kelas I, II dan III. Manfaat BIAS akan dirasakan sendiri oleh si anak. Karena itu mereka seharusnya ikut BIAS. Secara rutin tiap tahun kami melaksanakan bulan imunisasi untuk mengantisipasi munculnya berbagai penyakit khususnya pada anak-anak usia sekolah. BIAS dilaksanakan oleh petugas Puskesmas,"jelas dr. Abednego dari Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Bantul, Senin (03/12).

Tujuan pelaksanaan BIAS adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Semaksimal mungkin vaksin harus diberikan kepada anak sekolah, supaya bisa 100% terimunisasi. Jika pada jadwal imunisasi anak tidak masuk sekolah, segera dibawa ke Puskesmas untuk disuntik vaksin. "Pelaksanaan BIAS inipun selalu dimonitoring. Dinkes bersama dinas/instansi lintas sektor mengunjungi sekolah-sekolah yang sedang melaksanakan BIAS. Dalam 1 bulan (November) ini sudah bisa terlaksana 97% dari target. Masih ada sekolah yang tidak bisa seluruhnya diberi imunisasi, dan harus diberi pengertian dan mendapat perhatian kuat. Hasil monitoring kami ada 4(empat) sekolah yang cakupan pelaksanaannya rendah dan harus lebih dipantau lagi yaitu Pondok Ponpes Ar Ridho (Sewon), SDIT Luqman Al-hakim (Banguntapan), MITQ Hammilun Arrahman (Banguntapan) dan SLB di Sewon,"tambah dr, Abed.

Kendala paling besar dalam pelaksanaan BIAS selalu sama dalam tiap tahunnya yaitu adanya penolakan pemberian vaksin baik dari pihak sekolah maupun orang tua anak. Bermacam-macam alasan mereka menolak, antara lain karena keraguan terhadap kehalalan vaksin tersebut. Namun persepsi itu tidak menghalangi pelaksanaan BIAS, karena hanya sebagian kecil saja yang menolak diberikan vaksin. Ribuan anak sekolah di Bantul tetap diberi vaksin dan 100% di setiap sekolah bisa menerimanya, di antaranya di SD Sindet Jetis, SD Wukirsari I Imogiri, SD Kanisius Pijenan Pandak, SD Kadireso Pajangan, SD Potorono Banguntapan. "Sampai saat ini BIAS masih terus dilaksanakan,kemungkinan Desember minggu II dimulai lagi karena menunggu ulangan semester selesai. Kami menarget BIAS bisa selesai dalam bulan Desember ini. Sebelum Januari 2013 BIAS harus selesai 100%,"kata dr. Abed mengakhiri pemaparannya. (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :