Tingginya Peran Masyarakat Bantul Dalam Penanggulangan Bencana

Keikutsertaan masyarakat dalam mitigasi bencana atau penanggulangan bencana di Bantul sudah sangat bagus. Masyarakat dengan cepat dan efektif dalam memaksimalkan segala sumber daya yang ada, serta dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali daerahnya. Demikian diungkapkan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Sunarto,SH,MM saat menyambut rombongan tamu dari DPRD kabupaten Balikpapan, Kalimantan Timur di Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul, Rabu (24/04). Dalam kesempatan tersebut rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD kab Balikpapan Wahyu Hartono,SH,MH ingin belajar banyak mengenai Penanggulangan Bencana, Pertanian Holtikultura, Perikanan Darat serta Pariwisata di Bantul.

Setiap desa di Bantul sudah dibentuk forum penanggulangan daerah yang ada di tingkat desa yaitu FPRB (Forum Penanggulangan Resiko Bencana) beranggotakan tokoh dan warga masyarakat. "Saat terjadi bencana, masyarakat yang terbentuk dalam forum FPRB akan melakukan tindakan-tindakan pertama yang efektif. Mereka sudah terlatih dan sering dilakukan penyuluhan dalam hal antisipasi jika terjadi bencana,"kata Kepala BPBD Bantul Drs. Dwi Daryanto,MSi. Mitigasi bencana bisa dilakukan secara struktural dan non struktural tergantung kondisi wilayahnya, karena kondisi daerah/wilayah masing-masing berbeda-beda. Mitigasi struktural adalah tidak langsung dilakukan pemindahan warga dan barang barang berharga, namun dengan memperbaiki atau memperkuat kondisi daerah yang mengalami bencana. Selanjutnya mitigasi non struktural adalah langsung dilakukan pemindahan lokasi bagi warga dan barang-barang berharga karena kondisi lokasi sudah tidak memungkinkan untuk digunakan tempat penyelamatan.

Selanjutnya mengenai Perkembangan Pariwisata di Bantul sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. "Disbudpar secara rutin melakukan pembinaan kepada Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang berasal dari masyarakat di lingkungan tempat wisata. Pokdarwis diberi penyuluhan, binaan dan bimbingan tentang langkah-langkah pengembangan obyek wisata,"jelas Assisten Bupati Bidang Pemerintahan Drs. Misbakhul Munir. Disbudpar juga bekerja sama dengan Dinas/SKPD lain serta pihak ketiga (Perusahaan Daerah) untuk kelengkapan sarana dan pra sarana yang dibutuhkan dalam pengembangan obyek wisata. Dengan begitu bisa terbentuk lokasi yang bisa lebih menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :