Festival Seni, Olimpiade Olah Raga dan Olipmiade Sains tk DIY 2013, digelar di Bantul

Sebanyak 180 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari 78 Sekolah Luar Biasa (SLB) se DIY ikuti Festival Seni, Olimpiade Olah Raga dan Olipmiade Sains tingkat DIY 2013 di Lapangan Trirenggo Bantul, Selasa (21/5). Berbagai potensi di pamerkan ABK untuk berebut menjadi peserta lomba tingkat nasional.

Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati dalam sambutan yang dibacakan Asssek III Sekda Bantul Dra. Mardi Ahmad mengatakan Pemkab Bantul sangat apresiasi terhadap kegiatan yang diperuntukkkan bagi ABJK. Dengan kegiatan tersebut diharapkan akan tumbuh semangat berkompetensi yang sportif. Kegiatan ini mudah-mudahan bisa mendukung terwujudnya pendidikan optimal untuk mencapai kemandirian bagi anak berkebutuhan khusus katanya.

Sedangkan Kepala Dikpora DIY Baskoro Aji menyatakan pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan amanat UU Nomor 20/2003 tentang Sisdiknas. Ajang prestasi tingkat DIY ini merupakan ajang untuk menyiapkan para peserta didik mengikuti lomba di tingkat nasional mewakli DIY, katanya.

Kegiatan seleksi tingkat DIY dilakukan secara bergantian di setiap kabupaten/kota. Selain itu diharapkan dengan kegiatan tersebut akan tumbuh rasa nasionasilisme, meningkatkan sportivitas dan kreatifitas siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan sosialisasi prestasi ABK kepada masyarakat. Sehinga masyarakat juga tahu bahwa ABK memiliki potensi yang bisa tumbuh dan berkembang serta berkontribusi kepada bangsa dan Negara, katanya.

Ketua panitia Festival yang juga Kepala SLB N 2 Bantul Muh Basuni dalam laporannya mengatakan Jumlah guru yang mengajar di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) di Bantul belum mencapai angka ideal, sebab yang membuka jurusan guru luar biasa barulah UNY dan lulusannya sangat terbatas.

Memang untuk mengajar siswa berkebutuhan khusus lain dengan siswa biasa, diperlukan kemampuan khusus sedangkan jumlahnya terbatas, jelasnya.

Sebagai contoh untuk siswa autis, idealnya 1 guru untuk 1 murid, namun fakta di lapangan tidak seperti itu. Begitupun untuk tuna grahita idealnya 1 guru mengajar satu siswa namun kenyataan lebih besar dari angka tersebut.

Lebih lanjut dikatakan jumlah SLB di DIY 78 sekolah dan di Kabupaten Bantul hampir semua kecamatan memiliki SLB. Terkait dengan digelarnya festival tersebut, menurut Muh Basuni memang digelar setiap tahun. Tujuannya untuk memberikan wadah bagi para penyandang kebutuhan khusus untuk menyalurkan bakat, hobi dan kemampuannya.

Mereka yang terlibat untuk tingkat Pendidikan dasar (Dikdas) ada 110 siswa dan Pendidkkan Menengah (Dikmen) ada 75 siswa. Adapun perlombaan dibagi dalam tiga kategori. Untuk festival dan lomba seni Siswa Nasional ( FL S2N) adalah Seni lukis perseorangan, pantomim, menari kreasi daerah, merias diri menyanyi solo dan desain grafis.

Adapun Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional ( O2SN )adalah lari 100 meter, lompat jauh putrid lempar cakram putrid, lempar cakram putra, bulu tangkis putra dan catur putra putrid. Untuk olimpiade Sains Nasional ( OSN ) terbagi olimpiade matematika, olimpade IPA dan karya tulis ilmiah. (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :