Depo ikan hias "Tirta Agung Sejahtera", diresmikan

Pangsa pasar bibit ikan hias masih sangat terbuka baik di DIY maupun luar DIY. Setiap bulannya, minimal dibutuhkan pasokan bibit 45.000 ekor. Sementara produksi bibit dari petani baru 30.000 ekor tiap bulan, sehingga masih ada kekuangan sekitar 15.000 ekor bibit ikan hias.

Salah satu upaya untuk mengisi peluang tersebut adalah menyediakan depo ikan hias dan pasar ikan. Disamping itu juga mengkoordinator petani ikan untuk bersama-sama melakukan penjualan ke luar daerah bahkan ke luar negeri.

Untuk bisa meningkatkan usaha di bidang perikanan baik laut maupun darat diperlukan adanya peningkatan SDM, teknologi. Modal pendampingan dan fasilitas usaha sangat diperlukan pada petani ikan, hal tersebut dikatakan wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno, Prs. Saat meresmikan Depo ikan hias Tirta Agung Sejahtera dan pasar Ikan Mina Karya di jalan Samas Km 2,5, DesaGilangharjo, Rabu (5/6).

Sementara Ketua kelompok petani ikan Stefanus Kriswanto mengatakan berdirinya depo itu untuk memfasilitasi para petani ikan dalam memasarkan hasil produksinya. Setidaknya ada 30 petani ikan yang memanfaatkan depo sebagai tempat berjualan.Mereka berasal dari berbagai tempat, paling banyak dari Dusun Kadisoro, desa Gilangharjo, jelasnya.

Adapun jenis ikan hias yang dihasilkan petani dan dijual ke depo tersebut yang terlaris adalah swadeker/kohaku yang dijual dengan harga Rp. 1.000/ekor. Selain itu juga tersedia bibit ikan hias mickey mous hafin, marbel cawing, manvis, refvin, arwana dan yang lainnya. Setiap bulannya menurut Kriswanto 30 petani itu mampu mengghasilkan 30.000 ekor bibit ikan. (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :