Tingkat Perdagangan Orang Di Indonesia Semakin MeningkatKejahatan yang Meraup Untung Paling Tinggi Setelah Penjualan Narkoba dan Senjata di Seluruh Dunia ini

Perdagangan orang di dunia semakin hari semakin meningkat jumlahnya, begitu juga di Indonesia. Menurut data Dit Tipidum Bareskrim Polri per 17 Januari 2012 tercatat dalam kurun waktu 2009-2011, telah terjadi 373 kasus dengan korban dewasa 440 orang, korban anak-anak 192 orang dan menjerat 450 pelaku serta 134 perkara pelaku sudah masuk ke tingkat penyidangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Ekonomi dan Keuangan Partogi DP. BE. M Si. pada acara Sosialisasi Pencegahan Trafficking dan Eksploitasi Seksual Anak berlangsung di Aula Komplek Kantor Manding, Selasa (24/9).

"Fakta membuktika bahwa 89 persen dari korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) adalah perempuan. Namun dalam kenyataan laki-lakipun banyak yang menjadi korban kejahatan tersebut. Makanya masyarakat harus segera mengupayakan untuk sadar tentang hal tersebut, agar kasus trafficking tidak terjadi, dengan melakukan pencegahan baik dalam keluarga masing-masing maupun di lingkup masyarakat." tambah Bupati.

Diantara penyebab terjadinya trafficking, terang Bupati, adalah kemiskinan, pendidikan yang rendah dan tergiurnya akan gaya hidup yang instan dan mewah, pekerjaan dengan gaji tinggi dan sebagainya, namun ternyata mereka tertipu.

Menurut laporan panitia penyelenggara Dra. DE Meyta Indrastuti, dari BKKPPKB Kabupaten Bantul acara diikuti poleh 250 orang terdiri dari perwakilan dinas dan instansi, kecamatan, Puskesmas, SD, SMP dan SMK/A dan ormas se Kabupaten Bantul.

Nara sumber pada acara Sosialisaasi tersebut diantaranya disampaikan AKP Retnowati dan AKP. Yuni dari Polda DIY, Andrei Irawan dari Lembaga Perlindungan Anak DIY dan Dra. Suprihatiningsih dari Dikmenov Kabupaten Bantul . (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :