Olah raga merupakan kebutuhan tubuh agar menjadi segar dan sehat. Perwosi yang merupakan salah satu organisasi olah raga perlu lebih giat membina masyarakat cinta olah raga. Tentunya ini bukan tugas Perwosi semata namun semua komponen masyarakat dan pemerintah, hal tersebut disampaikan Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, saat membuka Lomba Estafet 100 m Perwosi Cabang Bantul.
Lebih lanjut dikatakan Lari Estafet merupakan acabang olah raga tertua yang memerlukan kekompakan team untuk memenangkan lomba, sehingga antara satu atlet dengan yang lainnya saling ketergantungan. Kesabaran, kecepatan, kepercayaan, kerjasama dan strategi menjadi kunci utama, sehingga lari estafet bisa menjadi contoh kerja sama team yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Lari estafet merupakan salah satu cabang Olah raga yang masuk dalam olympiade, harapanya dari cabang tersebut mampu dikembangkan dengan lomba olah raga yang lain.
Sementara Ketua Panitia Ny. Bejo Utomo dalam laporannya mengatakan lomba lari estafet 100 m diadakan dalam rangka Hari Pahlawan dan mengolahragakan masyarakat. Tujuan dari diadakannya Lomba Estafet tersebut meningkatkan kebugaran atlet, menjalin silaturahmi dan memacu prestasi.
Peserta dari Ranting Kecamatan se Bantul sebanyak 17 dengan 4 orang tiap team ditambah 2 orang cadangan. Untuk juara akan diambil juara I, II, III serta Harapan I dan II dengan mendapatkan tropy dan uang pembinaan.
Lomba yang dihadiri ketua Perwosi Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bantul serta disaksikan Camat se Bantul tersebut berjalan cukup meriah. Karena peserta ibu-ibu yang kebanyakan sudah berusia kepala empat bahkan ada yang lima sehingga larinya terlihat lucu dan ada yang jatuh. Setelah melalui tahap penyisihan dan final maka juara I di raih Team peserta dari kecamatan Imogiri, II. Kecamatan Pandak dan III. Kec. Banguntapan. Juara Harapan I. Kec. Pleret dan II. Bambanglipuro (mw)