Pada tahap I pemberian vaksin campak pada anak SD kelas I dari 27 puskesmas yang tersebar di kabupaten Bantul telah tercapai 98,67 persen. Dari seluruh SD/MI/SDLB/Ponpes yang ada di Bantul, hanya sebagian kecil yang belum bisa diberi imunisasi campak. Beberapa alasan tidak bisa diberi vaksin mungkin masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tahun ini pemberian vaksin memperoleh hasil yang meningkat.
Pemberian imunisasi pada tahap II ini adalah antigen Dt-Td-TT pada siswa SD kelas III dan IV. Seluruh puskesmas di Bantul kembali melakukan pemberian vaksin di SD seluruh Bantul. Tim dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan memonitoring di beberapa sekolah di Bantul dalam pemberian vaksin. Monitoring BIAS pada siswa di antaranya di SD Jarakan (Puskesmas Sewon I), SD N 3 Bantul (Puskesmas Bantul I), SDIT Salsabila (Puskesmas Banguntapan), SD N Wiyoro (Puskesmas Banguntapan), SD Pucung (Pusekesmas Imogiri I, SD Dahrono (Puskesmas Pleret), SD N I Pandak (Puskesmas Pandak I), SD Sungapan (Puskesmas Sedayu II), SD Bendosari (Puskesmas Jetis II), SD Becari (Puskesmas Pundong), SD Muh Sumbermulyo (Puskesmas Bambanglipuro), dan SD N 2 Parangtritis (Puskesmas Kretek).
"Untuk tahun 2013 telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini tidak terlepas dari peran serta pihak sekolah baik negeri maupun swasta dan para orang tua siswa yang mendukung program pemerintah yang diselenggarakan setiap tahunnya. Dengan kesadaran akan pentingnya imunisasi bagi anak akan mewujudkan generasi bangsa yang sehat dan berkualitas nantinya,"ujar dr.Joko Santoso Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul saat monitoring di Banguntapan, Selasa (19/11).
Kendala untuk tidak bisa diberi vaksin di antaranya adalah beberapa siswa tidak naik kelas, tidak ada ijin dari orang tua serta tidak kooperatif (tidak terbuka). Namun kendala tersebut sudah berkurang dibanding tahun lalu. (dew)