Acara yang juga dihadiri Ka. Bag. Pemerintahan ST, Heru Wismantara, SIP.MM, Muspika dan Kades Tirtomulyo tersebut, Sunarto menjelaskan, dalam lomba jangan hanya mengejar juara, namun poin apa yang menjadi penilaian dijadikan pegangan kegiatan sehari-hari untuk menggapai hidup sehat. Prestasi atau juara hanya menjadi bagian terkecil dalam lomba namun budaya hidup sehat lebih utama. Apalah artinya juara lingkungan sehat bila setelah selesai lomba masyarakatnya kembali hidup jorok.
Tim yang dibentuk pemerintah hanya mengadakan pengecekan, apakah yang dipaparkan Ketua RT sesuai dengan kenyataan. Disamping administrasi yang tentunya tersusun dengan rapi juga dilapangan ada bukti yang bisa dilihat.
Sementara Lurah Desa Tirtomulyo Drs. Sujadi dalam sambutan penerimaan tim memaparkan bahwa kegiatan gotong royong sudah menjadi budaya turun menurun dan sampai saat ini masih lestari didusun tersebut.
Dari 66 Rt di Desa Tirtomulyo, Rt 02 Dusun Tluren merupakan salah satu yang terbaik yang sanggup memenuhi kriteria seperti syarat penialaian lomba. Di dusun Tluren Rt 02 masyarakatnya hidup guyub rukun dengan pertanian sebagai sumber penghidupan. Saat ini perikanan yang merupakan usaha sampingan telah berkembang dengan cukup menggembirakan bahkan ada yang mengusulkan untuk dijadikan pusat pembibitan.
Disamping itu masyarakat yang sadar akan kesehatan lingkungan telah sepakat untuk menjauhi narkoba, bebas asap rokok dan menanam pagar dengan tumbuhan produktif seperti lombok, tomat, terong dan lain-lain. Diharapkan akan menjadikan wilayah yang hijau segar dan menambah penghasilan baik untuk dimakan sendiri atau dijual.
Lomba RT dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Bantul tersebut dimulai hari Senin, 16 Juni 2014 di Rt 02 Dusun Tluren, Tirtomulyo dilanjutkan secara berturut hari Selasa, di RT 02 Dusun Prenggan, Sidomulyo, hari Rabu, Rt 04 Karanggayam, Bantul, hari Kamis, Rt 05 dusun Jurug, Bangunharjo dan terakhir hari Senin, Rt 05 dusun Demblaksari, dusun Baturetno, Banguntapan. (mw)
