Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI M.S Fadhillah mengatakan peperangan di masa depan adalah soal energi pangan dan air dimana pertambahan jumlah penduduk yang cukup signifikan dirasa tidak memadai dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada di bumi. Energi yang semakin terbatas karena eksplorasi yang berlebihan secara tidak langsung mempengaruhi stok air di bumi yang dapat berakibat pada kekurangan pangan. Hal tersebut diungkapkan dalam acara Launching Pembuatan Lubang Biopori yang diselenggerakan TNI-Polri bersama Pemda Kabupaten Bantul, hari ini (24/9/2014) di kompleks Pemda Bantul Unit 2.
Kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian TNI-Polri dalam menjaga lingkungan hidup, yang akhir-akhir ini sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak. "Ini adalah concern TNI menjaga lingkungan hidup, mencintai tanah dan air" tambahnya.
Dalam kesempatan itu, dihadiri juga oleh jajaran Forkopinda DIY, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Dinas terkait. Masing-masing perwakilan secara simbolis membuat lubang biopori di halaman kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, diikuti oleh anggota TNI dan beberapa tamu undangan.
Wakil Bupati Bantul Drs. H. Sumarno Prs, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan jumlah penduduk serta pesatnya pembangunan pemukiman serta sarana dan prasarana fisik kawasan permukiman telah mengakibatkan berkurangnya ruang terbuka. Hal ini menyebabkan berkurangnya permukaan lahan yang dapat digunakan untuk resapan air hujan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bantul bersama jajaran Korem 072 Pamungkas telah mengambil langkah melalui Gerakan Pencanangan Pembuatan Lubang Biopori dengan lokasi sampel utama Kompleks Pemda Kabupaten Bantul Unit 2.
"Semoga kegiatan ini akan bermanfaat bagi perbaikan kualitas lingkungan serta mengokohkan semangat dan kemanunggalan TNI dengan jajaran Pemerintah Daerah dan masyarakat Bantul". harap Sumarno. (Cholis)
