Beberapa hal yang dibicarakan dalam kunjungan tersebut adalah mengenai Ujian Nasional, Kurikulum 2013, Pelaksanaan UU No 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri serta Pemberdayaan dan Kesejahteraan Kaum Rois.
Perubahan sistem kelulusan dan penerapan kurikulum bagi anak didik yang berubah memang butuh waktu untuk beradaptasi. Namun Bantul sudah menyiapkan untuk perubahan tersebut melalui berbagai upaya antara lain mulai menerapkan kurikulum 2013 kepada anak didik serta memberikan diklat kepada guru-guru. Sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 ada 30 sekolah yaitu 5 buah SMA, 10 buah SMP dan 15 buah SD.
Mengenai Permberdayaan dan Kesejahteraan Kaum Rois, Hafid Asrom minta dibentuk Forum Pembinaan Kaum Rois dan dibuat Perda mengenai hal itu. “Kaum rois memang tidak mengharapkan bayar namun alangkah baiknya jika kita memperhatikan dan peduli atas jasa mereka. Dengan dibentuk forum sebagai wadah pembinaan serta penting untuk diberi tali asih sebagai penghargaan,â€lanjut Hafid.
Di Bantul sudah terbentuk forum berkumpul para kaum rois walau baru setingkat kecamatan. Namun setahun sekali pada Hari Raya Idul Fitri kaum rois diberi bingkisan serta honor seberar Rp.200.000,-sebagai penghargaan atas jasanya. “Memang seyogyanya kita peduli pada kaum rois. Mereka punya peran strategis dalam menjaga ketekunan beragama,â€kata Wabup. (dw)