Salah satu permasalahan yang dihadapi perusahaan yang akan invest di Bantul, dijawab Kantor BLH Bantul dengan mendirikan Laboratorium yang berada di sekitar perempatan ring road Manding.
Selama ini banyak perusahaan yang akan menanamkan invest di Bantul harus mencari sendiri tempat menguji air limbahnya, dan itu adanya di luar wilayah sehingga harus memakan waktu.
Laboratorium BLH Kabupaten Bantul sebagai Laboratorium berstandar internasional sesuai dengan ketentuan ISO 17025 khusunya pengujian kulaitas air, hal tersebut dikatakan Kepala BLH bantul, Drs. Eddy Susanto, saat melapor ke Bupati Bantul, Hj. Sri Surya Widati, di ruang kerjanya, Selasa (7/7).
“Laboratorium BLH Bantul merupakan satu-satunya yang mendapat sertifikat ISO diantara 15 laboratorium yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta†jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Laboratorium LBH DIY yang merupakan tentor dari Lab. Bantul belum mendapatkan pengakuan dalam hal akreditasi. Sehingga ini menjadi kebanggaan bahwa Bantul mampu menunjukkan kemampuan kerjanya yang diakui secara internasional.
Harapannya dengan diakuinya laboratorium tersebut akan menjadi kontribusi positif dalam mengelola lingkungan, kasus yang berhubungan dengan lingkungan, dapat meyakinkan buyer dalam eksport barang serta meningkatkan PAD daerah.
Bupati Bantul, Hj. Sri Surya Widati. dalam tanggapannya sangat puas dengan kerja semua ASN di Bantul. Hampir setiap hari ada saja laporan baik prestasi maupun penghargaan dan itu semua atas usaha semua pihak.
“Penghargaan dan prestasi sebenarnya milik rakyat Bantul, bupati tidak bisa berbuat apa-apa tanpa partisipasinya†jelasnya.
Bupati berharap penghargaan tersebut bisa menarik SKPD lain untuk menyediakan pelayanan yang bisa diakui secara internasional. (mw)