Dalam ceramahnya ustadz Suryanto menyampaikan bahwa hasil bekerja sebagai pegawai pemerintah atau sebagai abdi negara harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai digunakan tidak sesuai ukuran sehingga memicu untuk berbuat curang seperti tindak korupsi atau penyelewengan.
"Akan lebih bagus jika dari hasil gaji tersebut sebagian disisihkan untuk bersedekah yang disalurkan untuk kaum dhuafa, yatim piatu dan untuk kepentingan umum demi menjauhkan dari hal-hal yang riba dan dosa serta mengharap keberkahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," terangnya.
Kita harus selalu ingat, tambah ustadz, bahwa bondo mung titipan, nyowo mung gaduhan dan pangkat drajat mung sampiran yen mati ora digowo, untuk itu selama hidup didunia ini tidak pantas jika manusia mempunyai sifat sombong, hasut, iri dan dengki kepada sesama.
Ustadz menukilkan salah satu hadits Rosul yang artinya yaitu kebersihan hati, kebeningan pikiran lebih baik dari pada orang yang rajin ibadah, selalu berjamaah di masjid, puasa ramadlan yang tidak putus tetapi hatinya penuh kesombongan.
Sementara sambutan Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dalam sambutannya mengatakan bahwa diselenggarakan siraman rohani bagi PNS, anggota POLRI, TNI dan BUMN maupun BUMD ini sangat bagus, karena akan mengisi jiwa para abdi negara menjadi lebih berkuatilas.
"Kami mengharap agar kegiatan positif ini bisa selalu diikuti semuanya agar menjadi petunjuk jalan lurus dalam bekerja di kantor maupun dalam kehidupan di masyarakat. Dan jangan hanya menjadi acara seremonial yang kurang bermakna," kata Bupati Bantul.
Pada acara pengajian rutin tersebut pelantun ayat-ayat suci Al Quran disanpaikan oleh Nurudin S.Ag dari Kantor Kementerian Agama Bantul. Sedangan infak terkumpul sebesar Rp. 3.807.000,-. (Sit)