Ulama dan Umaro harus dekat dengan masyarakat

Guna menyemarakkan bulan puasa tahun 1437, Pemkab Bantul mengadakan silaturahmi di 38 Masjid di wilayah Bantul. Dari sekian masjid yang didatangi dibagi dalam tiga tim yakni Tim A dipimpin Bupati Bantul, Tim B dipimpin Wakil Bupati Bantul dan Tim C yang dipimpin Anggota Komisi D DPRD Bantul.

Romadhon merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam khususnya dan umat lain pada umumnya. Kehadiran bulan tersebut selalu menghadirkan geliat ekonomi yang lebih dinamis baik pada penjualan makanan untuk berbuka, pakaian dan persiapan lebaran. Hal ini akan berjalan selama satu bulan penuh dan semua orang ikut menikmati tanpa memandang agama, hal tersebut dikatakan Wakil Bupati H. Abdul Halim Muslih, saat Safari Romadhin di Masjid Agung Giriloyo Imogiri, Senin (13/6).

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Bantul, Kandepag Bantul, Muspika Kecamatan Imogiri, tokoh masyarakat dan warga sekitar.

Lebih jauh dikatakan Masjid Agung Giriloyo merupakan peninggalan Sultan Agung dan saksi sejarah perjuangan para raja Islam dan Wali Songo menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Dusun Giriloyo, Cengkehan dan Karang Kulon merupakan wilayah yang berada disekitar lokasi masjid, sehingga masyarakatnya mempunyai beban terberat di kawasan Bantul. Wilayah tersebut mempunyai tanggung jawab untuk nguri-uri budaya yang ditinggalkan para leluhur. Disamping itu perjuangan yang telah dilakukan harus selalu dipertahankan dengan mengamalkan keagaam dengan lebih baik.

Perjuangan leluhur tidak lah ringan, diantara tradisi Jawa yang sangat kental harus dirubah dengan nilai keagamaan yang tentunya banyak berseberangan. Disamping itu juga harus mempersatukan masyarakat untuk menghadapi penjajah. Untuk orang nomor dua di Bantul tersebut berharap nilai-nilai tradisi yang tidak menyimpang dari agama Islam harus tetap dilestarikan karena itu kekayaan budaya yang lahir dari bangsa sendiri.

Ustad dari masjid Agung Giriloyo, H. Samiran dalam tausiyahnya menjelaskan puasa Romadhon selama sebulan dibai dalam tiga keutamaan. (1). Pada 10 hari pertama di Bulan Ramadan adalah Rahmat. Pada 10 hari itu, banyak sekali rahmat yang diturunkan Allah kepada kita. Oleh krena itu sebaiknya di 10 hari pertama ini, kita banyak berdoa dan beribadah kepada Allah agar setiap hari kita berada di dalam rahmat-Nya. (2) Kemudian 10 hari kedua di Bulan Ramadhan adalah maghfirah, Pada 10 hari kedua banyak sekali dosa yang diampunkan bila kita bertaubat. Pada 10 hari kedua hendaklah kita memperbanyak sholat malam, berdoa dan dzikir, serta banyak2 bermuhasabah diri/ bertaubat nasuhah. Karena pada sepuluh hari kedua ini adalah kesempatan kita untuk mengurangi dosa-dosa yang sudah kita perbuat. Dan hendaknya kita berdoa dan dzikir untuk memohon ampunan Allah agar di ampuni dari dosa-dosa dan di jauhkan dari siksa api neraka. (3). Dan sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan adalah penghindaran diri dari siksa api neraka. Sepuluh hari terakhir inilah kesempatan kita untuk menyucikan diri kita dan banyak2 berdoa agar kita senantiasa dihindarkan dari api neraka. Pada 10 hari terakhir ini terdapat pula malam lailatul Qadr, yaitu malam yang lebih mulia dari seribu bulan (QS. Al-Qadr). Oleh karena itu, hendaknya di 10 hari terakhir, kita benar benar berjuang untuk mendapatkan lailatul Qadr. Insya Allah mudah2an bisa. Caranya? Banyak. Yaitu dengan memperbanyak dan memperintens ibadah kita, salah satu caranya adalah dengan itikaf.

Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih menyerahkan bantuan 30 Al Quran dan dana Rp. 2.000.000,- (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :