Atasi Kemiskinan Dan Pengangguran, Dibutuhkan 4 Juta Pengusaha Baru

Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia, setidakntya diperlukan 4 juta pengusaha baru. Karena dengan munculnya pengusaha baru ini, lapangan kerja akan terbuka dan mempu mengurangi pengangguran. Dampaknya, ketika pengangguran berkurang, maka tingkat kemiskinan akan berkurang pula.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota DPD RI Drs. HA Hafidh Asrom MM pada talkshow "Pancasila, UUD RI Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI" dalam Ekspo semarak Santripreneur Indonesia 2016, di gedung JEC, Kamis malam (29/9).

Hafidh Asrom menambahkan, banyak harapan Indonesia menjadi salah satu negara maju beberapa tahun mendatang. Namun untuk menjadi negara maju, tidak akan terwujud jika tidak didukung dengan terpenuhinya jumlah entrepreneur, minimal 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

"Untuk memenuhi proporsi tersebut, santri atau pondok pesantren, mahawsiswa atau perguruan tinggi serta generasi muda pada umumnya, memiliki peran yang besar untuk mengembangkan ekonomi masyarakat melalui wirausaha," terang Anggota DPD RI asal DIY itu.

Dicontohkan, negara maju seperti Amerika Serikat sudah memiliki 3,5 4 % entrepreneur, dari total jumlah penduduk. Sedang Indonesia baru 0,9%. Jumlah pengusaha di Indonesia saat ini 0.24 persen dari total penduduk. Seharusnya jumlah ideal pengusaha Indonesia 4.740.000. Artinya dari kondisi ideal tersebut Indonesia masih kekurangan pengusaha sekitar 4.171.200 wirausahawan. Di Singapura prosentase jumlah pengusahanya mencapai 7,20 persen dari total penduduknya.

Untuk mewujudkan impian tersebut perlu dukungan perguruan tinggi dan pondok pesantren. Kedua jenis lembaga pendidiknan ini perlu memberi bekal bagi para calon wirausahawan melalui pendidikan/pengajaran. Tujuannya, agar bisa mengubah pola pikir seseorang untuk menjadikan wirausahawan yang bekerja dengan menggunakan ide dan kreativitas dan berjiwa Pancasila.

Selain itu juga perlu dukungan pemerintah pusat maupun daerah. Antara lain dengan mendorong agar lemnbaga keuangan dapat memberi porsi yang seluas-luasnya untuk mengucurkan kredit bagi wirausahawan muda dengan persyaratan yang lebih mudah dan berbunga rendah. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :