Presiden RI, Joko Widodo tinjau Program KB di Piyungan

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meninjau program Keluarga Berencana Nasional di dusun Jasem, Srimartani, Piyungan, Bantul, Senin (10/10).

Di era keterbukaan dan globalisasi persaingan antar negara semakin sengit dan ketat. Untuk menghadapi semua itu Indonesia harus maju dan semua itu dimulai dari keluarga yang terencana dengan baik.

Peran keluarga yang sangat vital bagi kemajuan bangsa, maka sedini mungkin setiap keluarga harus memiliki perencanaan. "Punya anak harus terencana, mau punya anak satu atau dua silahkan saja namun tetap harus direncanakan. Karena memiliki anak membutuhkan biaya. Anak butuh makanan bergizi, pendidikan yang optimal serta biaya hidup lain menuju anak yang berkualitas," ujar Presiden Republik Indonesia.

Lebih lanjut dikatakan, memiliki anak konsekuensinya adalah menjadikan anak berkualitas dengan pendidikan yang cukup. Sebagai orangtua hendaknya berupaya supaya anaknya dapat sekolah tinggi sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain.

"Jangan sampai orangtua hanya bercita-cita menyekolahkan anaknya hanya sampai jenjang SD atau SMP kemudian segera bekerja. Anak seusia itu belum layak bekerja. Untuk itu persiapkan biaya sebaik mungkin" jelasnya.

Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, dr Surya Candra Surapati menambahkan kampung KB Jasem Srimartani Piyungan merupakan satu dari ratusam kampung KB yang sudah terbentuk di seluruh Indonesia. Kampung KB dibentuk sebagai upaya meningkatkam pelayanan kependudukan dalam aktualisasikan fungsi keluarga dan karakter.

Surya Candra menambahkan sasaran kampung KB merupakan wilayah yang miskin, padat penduduk, kawasan kumuh, kawasan pesisir pantai dan kawasan yang memiliki kesetaraan KB rendah. Adapun kampung KB dicanangkan Presiden pada 14 Januari 2014 lalu di Cirebon. Hingga saat ini di Indonesia sudah berdiri 404 kampung KB dan 307 kampung KB di antaranya telah melaksanakan program nyata. Adapun kampung KB Jasem Srimartani Piyungan terdiri dari empat RT. Adapun kampung Jasem ini dulunya merupakan kawasan rawan longsor, banyak keluarga prasejahtera serta animo melaksanakan KB rendah. Sejak dicanangkan menjadi kampung KB maka sudah ada 203 Kepala Keluarga (KK) atau 587 jiwa warga yang melaksanakan KB. Adapun pelayanan KB ada yang melalui metode kontrasepsi jangka panjang yakni IUD dan implant. Untuk bina keluarga ada tiga segmen yakni balita, remaja dan lansia. Adapula genre yakni pusat informasi konseling remaja supaya remaja memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan melayani permasalahan seputar remaja.

Selain itu adapula beberapa pembangunan fisik penunjang program keluarga berencana dan pemberdayaan ekonomi keluarga.

"Kalau KB berhasil maka ditargetkan 2030 mendatang Indonesia mampu menciptakan generasi emas," jelasnya.

Dalam kesempatan ini Presiden RI membuka dialog bagi 3 warga yang beruntung. Dalam dialog Presiden memberikan pertanyaan seputar KB. Adapun tiga warga yang beruntung yakni Ibu Mitro dan Suratman dari Jasem Srimartani Piyungan dan Mulyani dari Onggopatran Piyungan. Tiga warga yang beruntung tersebut mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden. Pada kunjungan ke Kampung KB, Presiden didampingi ibu negara, Iriani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani dan Mensesneg, Pratikno. Dalam acara ini Presiden dan rombongan meninjau hasil-hasil pemberdayaan ekonomi di kawasan Jasem Srimartani Piyungan. (R)

Berbagi:

Pos Terbaru :