Acara tilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, penyerahan paket sembako dari Kepala Sekolah Dra. Sudaryati kepada warga sekitar serta lomba seni dari semua bidang keahlian yakni tata busana, tata boga, pastry, akomodasi perhotelan, usaha perjalanan wisata, pramugari, tata kecantikan kulit serta teknik komputer jaringan.
"Sekolah ini adalah sekolah rujukan dan menjadi kebanggaan tidak hanya di Bantul namun juga di DIY. Untuk itu segala prestasi yang sudah diraih agar terus dipertahankan dan di terus ditingkatkan di masa-masa mendatang," kata Masharun.
Sementara Dra. Sudaryati mengatakan di usia ke-61 tahun pihaknya terus melakukan peningkatan mutu dan kualitas lulusan termasuk juga meningkatkan kompetensi guru dengan kegiatan on the job training. Dari hasil evaluasi yang kami lakukan, untuk lulusan SMK Sewon terserap di lapangan kerja 98,28 persen baik yang bekerja di suatu lembaga, membuka usaha sendiri maupun melanjutkan kuliah, kata Sudaryati.
Tentu saja agar seluruh lulusan terserap di dunia kerja, SMK yang mempunyai satu-satunya hotel di DIY tersebut terus berorientasi pada peningkatan mutu yakni mutu dari penyelenggaraan, dilakukan evaluai per semester dan juga selalu meng up date peralatan laboratorium atau alat-alat praktek dengan kondisi di dunia kerja.
"Sehingga saat lulus dan masuk ke dunia kerja mereka tidak gagap. Kalupun menyesuaikan juga tidak terlalu banyak," katanya.
Selain itu pihaknya juga terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, utamanya dunia kerja sehingga bisa menyalurka lulusan. Jadi kita selain input siswa, membekali skill termasuk soft skill yakni dengan mengundang motivator untuk membangun bekal mental wirausaha, kita juga ikut bertanggungjawab menyalurkan ke dunia kerja terhadap lulusan kita, katanya.
Karena akan menjadi kendala ketika SMK berdiri namun tidak ada chanelling ke dunia kerja dan akan membingungkan siswa manakala sudah lulus. "Kendati dengan berbagai langkah yang kita lakukan plus kita menuju Sekolah Adiwiyata Nasional, namun kita tetap mengakomodir semua lapisan msyarakat. Jika pemerintah dalam aturan itu mensyaratkan kuota untuk 10 persen siswa miskin, kita bisa lebih banyak dari itu," katanya.
Sedangkan Humas SMK Sewon Natalia mengatakan dalam Bhakti sosial berupa pemberian paket sembako kepada warga sekitar sekolah berasal dari seluruh siswa yang berjumlah 1.553 anak.
"Setiap anak membawa satu bungkus mie instan dan satu gelas beras. Kemudian kita bagikan setelah kita pak-pak dalam bentuk paketan," katanya.
Kegiatan tersebut sebagai wujud silaturahmi dan kepedulian dari SMK I Sewon kepada masyarakat sekitar. (Sit)