Dalam acara talkshow "Radio Masuk Pasar" di Pasar Imogiri, Jumnat (4/11) Sultan mengatakan bahwa Pasar Imogiri merupakan salah satu pasar tradisional yang sudah direvitalisasi Pemerintah Kabupaten sehingga acara ini sebagai upaya promosi pasar tradisional.
Selain ditata bangunan fisiknya, menurut Sultan, pasar yang sudah direvitalisasi juga didukung pengelola pasar dengan mindset yang mengembangkan ciri khas pasar rakyat sebagai ajang interaksi sosial dan dialog budaya antara penjual dengan pelanggan.
"Sehingga di sini ada kehangatan hubungan sosial antara warga. Karena dalam setiap transaksi ada proses tawar menawar yang gaungnya keras terdengar dari kejauhan," kata Sultan.
Meski disetarakan dengan pasar swalayan dari segi kualitas fisiknya , namun lanjut Sultan, pasar tradisional sebagai bazar ekonomi punya konsep yang berbeda dengan mal, plaza, supermarket, yang saat ini sudah berkembang.
Sultan yang dikutip antara mengatakan, sebab terjadi pertemuan para pedagang dan pembeli yang sebenarnya bukan merupakan transaksi bisnis murni melainkan, hubungan sosial yang berdampak pada kemudian hari.
"Dalam transaksi, pedagang pasar tidak dapat keuntungan besar, melainkan memperoleh laba berupa hubungan persaudaraan, sebuah investasi untuk dikemudian hari bisa menjadi pelanggan setia," kata Sultan.
Sultan mengatakan dalam konsep jiwa pedagang bukan semata mencari laba, melainkan pelanggan, juga tidak ada persaingan keras, karena dagangan yang dijual sama jenisnya yang masing-masing sudah punya pelanggan sendiri-sendiri. (Sit)