Waspadai Racun Pornografi, Peletakan Batu pertama SD IT Khalid Bin Walid di Piyungan

Sekretaris Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul Daeng Daeda mengingatkan pentingnya pendidikan moral bagi kalangan pelajar. Sebab, masalah degradasi moral pelajar belakangan ini mencapai titik kronis.

Setidaknya, berdsarkan hasil survey Nasional Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4.500 remaja menunjukan, hampir 79 persen pelajar pernah mengakses situs pornografi melalui internet. Dan 93 persen responden mengaku pernah berciuman bibir. Parahnya 62,7 persen responden pernah berhubungan badan. Bahkan sebanyak 21 siswi dari 100 pelajar perempuan mengaku telah melakukan aborsi karena kehamilan yang tak diinginkan

"Problem ini menjadi PR serius dan harus menjadi perhatian semua pihak," kata Daeng di sela peletakan batu permata pembangunan SD IT Khalid Bin Walid di Dusun Gampingan Sitimulyo Piyungan, Minggu (6/11).

Menurut Daeng kasus degradasi moral ini bukan isapan jempol. Dalam kesempatan itu dia juga menyoroti lunturnya etika siswa di Bumi Projotamansari. Hal ini juga menjadi PR serius pemerintah dan masyarakat, khususnya para orang tua. Betapa tidak, ada sebagaian siswa yang tidak memiliki sopan santun kepada gurunya. "Pernah ada siswa paling berprestasi di Bantul, tetapi perilakunya gak ono tata kramane," sesal Daeng menceritatakan pengalaman pribadinya.

Atas dasar itu, Daeng mewanti-wanti setiap orang tua selektif memilih sekolah untuk anak-anak mereka. Walaupun beban tanggung jawab perkembangan anak didik juga menjadi dominan orang tua dan masyarakat. Setidaknya, dengan memilih lembaga pendidikan yang tepat perkembangan anak dapat terpantau dengan baik.

"Untuk mendidik anak pintar gampang. Tinggal carikan les. Tetapi untuk mendidik moral anak susah, karena kursus akhlak kilat tidak ada,"ingatnya.

Karena itu pula, daeng mengepresiasi pendirian SD IT Kholod Bin Walid. Itu dengan harapan banyak pilihan lembaga pendidikan re3presenatatif. Meskipun di sisi lain tidak ada sedikit SD Negeri di Kabupaten bantul diregrouping karena kekurangan siswa."Saya pesan agar segera diurus perizinannya," pintanya.

Ketua pembangunan SD IT Kholid Bin Walid Mutahid mengatakan, pembangunan SD IT menelan anggaran sekitar Rp. 2,3 miliar. Rencananya, ada enem ruang kelas. Plus beberapa ruang lainnya.

"Untuk 2017 kami targetkan dua ruang yang terbangun," ucapnya. Menurut Mutahid SD IT baru ini di desain dengan menonjolkan aspek-aspek keagamaan. (sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :