Menurut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani yang meluncurkan program Germas di Desa Tamanan Banguntapan Bantul, Selasa (15/11), permasalahan kesehatan saat ini banyak terjadi karena perilaku hidup tidak sehat, buruknya sanitasi lingkungan, dan ketersediaan air bersih yang kurang. Berbagai permasalahan itu menurutnya sebenarnya bisa dicegah, dengan langkah-langkah promotif preventif yang termasuk dalam Germas.
Program yang diinisisai oleh Kementrian Kesehatan dan didukung oleh 20 kementrian dan lembaga lainnya ini bertujuan untuk menurunkan beban penyakit, seperti menghindari angka penurunan produktifitas penduduk, dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.
Menurut Puan, praktek pola hidup sehat yang tercantum dalam Germas merupakan wujud nyata revolusi mental. "Mari lakukan langkah kecil melalui penerapan pola hidup kearah yang lebih sehat," serunya.
Germas menurut Puan tidak akan bisa berjalan jika hanya disokong oleh satu kementrian saja, oleh sebab itu untuk mewujudkan masyarakat sehat perlu adanya sinergi antar instansi. Sehingga upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dapat terwujud.
"Kenapa dalam program ini kami melibatkan Kementerian PU Pera, karena memang diperlukan sanitasi lingkungan dan kebutuhan air bersih. Tidak hanya itu. Masyarakat yang sehat juga membutuhkan lingkungan serta perumahan yang sehat," paparnya
Menteri Kesehatan Nila Juwita F Moeloek menambahkan, Germas merupakan momentum bagi masyarakat untuk membudidayakan pola hidup sehat. Biaya yang diperlukan untuk mengobati Penyakit Tidak menular (PTM) ini tidak sedikit, waktu pengobatannya juga lama, ujarnya
Menurut Nila sejak 2010 di Indonesia untuk PTM seperti stroke, jantung, kencing manis dan lainnya memang cenderung naik. Hal itu disebabkan karena pergeseran pola hidup masyarakat.
"Guna mencegah berbagai penyakit itu, penerapan pola hidup yang sehat bisa ditingkatlkan masyarakat, sehingga potensi PTM bisa ditekan. Penerapan Germas harus dimulai dari keluarga," ungkapnya. (Sit)