Hal tersebut disampaikan di depan peserta Sosialisasi Investasi Emas untuk anggota TP PKK Kabupaten Bantul dan TP PKK Kecamatan dan Desa se Kabupaten Bantul pada di Bangsal Rumah Dinas Trirenggo bantul, Kamis ( 8/12).
Jadi, kata Haris emas tahan pula terhadap inflasi. Inflasi membuat jumlah barang yang dibeli dengan nilai uang yang sama jauh berkurang dibanding sebelumnya. Bukti jika emas tahan inflasi seperti contoh harga mas pada tahun 2002 per gram Rp. 85 ribu pada tahun 2003 menjadi Rp 100 ribu dan pada tahu n 2015 menjadi Rp. 600 ribu.
Maka pada saat ini investasi emas sangat menjanjikan untuk jangka menengah maupun jangka panjang. Jika untuk memenuhi kebutuhan mendesakpun bisa dijual sewaktu-waktu, tidak seperti investasi mobil atau tanah yang tidak bisa dijual dengan cepat dan dengan harga standar.
Haris juga memebrikan contoh untuk ongkos naik haji (ONH). Pada tahun 2005 ONH setara dengan emas 167 gram, tahun 2006 setara dengan emas 160 gram, tahun 2007 dengan 131 gram dan tahun 2015 setara dengan 61 gram.
Pegadaian melayani pembelian emas maupun penjualan emas dengan harga standar. Katanya, dengan cara menabung dari Rp 5.000 atau sebesar 0,01 gram emas, ketika terkumpul 5 gram , maka pegadaian akan memesan emas batangan 24 karat dari ANTAM, nasabah bisa mengambil tabungan mas kapanpun membutuhkan. Pelayanan bisa secara perorangan maupun kelompok seperti arisan.
Sementara pada acara tersebut Ketua TP PKK Kabupaten bantul Hj Erna Kusumawati Suharsono dalam sambutannya mengahatan mudah-mudahan acara ini daapat memberi manfaat dan memberikan pemahaman kepada ibu-ibu PKK di Kabupaten Bantul. SEalanjutnya dapat disampaikan pula kepada anggota PKK yang lain serta masyarakat dilingkunganya masing-masing.
Nara yang sumber yang lain pada acara tersebut yaitu Kepala Kantor Pegadaian Cabang Lempuyangan Yogyakarta Irawan Hadi yang menyampaikan materi Serba Makmur Mengelola Keuangan Mudah untuk Rumah Tangga.
Diantaranya Irawan menyampaikan tentang cara lama dan cara modern dalam mengelola keuangan rumah tangga. Irawan mencontohkan ada seorang teman yang membeli emas 22 karat seharga Rp 12.000.000,- pada tahun 2000, kemudian pada tahun 2016 ini dikrus uang menjadi Rp. 36.000.000,-.
Selain cara mengelola keuangan dengan bijak Irawan menyampaikan bahwa dengan gaji suami yang standar saja , menghimbau para ibu untuk bisa hidup dengan layak saja, sehingga bisa menabung untuk kebutuhan pendidikan anak-anak yang lebih baik dan keluarga tetap sehat dan bahagia. Karena jika kita mengikuti gaya hidup jaman sekarang akan membawa kearah sifat boros yang ujung-ujungnya akan banyak hutang bahkan dapat mengakibatkan kurangnya keharmonisan rumah tangga bahkan pula bisa menyebabkan stres. (Sit)