Dalam Acara Menduniakan Batik Bantul, Lion's Clup Berikan Bantuan dan Bea Siswa Untuk Anak Bantul

Lion's Club adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Saat ini Lion's Club (LC) tersebar di sekitar 300 negara dengan motto "Siap Melayani". Di Indonesia LC saat ini masuk tahun ke 25 mempunyai 301 kelompok di seluruh Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Lion's Clup Yogyakarta Lion Mirnawati saat menyampaikan sambutan dalam acara Mempopulerkan Batik Bantul dalam tema "Melodi Batik Bantul" Menyatukan Irama dan Warna di Tengah Upaya Menduniakan Batik Bantul, Diantara Batik Jogja dan Batik Indonesia berlangsung di Pendopo Parasamya Bantul, Kamis (2/3).

Kegiatan sosial Lion's Club sangat terasa saat gempa bumi tahun 2006 yang lalu. Bermacam kegiatan kemanusian dan bantuan pembangunan sekolah, beasiswa anak sekolah, pemberian makanan tambahan gizi anak TK dan sebagainya di sebar di seluruh wilayah DIY khususnya di wilayah Kabupaten Bantul. Bantuan dari LC tidak berhenti usai gempa, namun berlanjut hingga sekarang , salah satunya pemberian bea siswa kepada anak sekolah SD yang rata-rata mereka menerima Rp 500.000 per semester selama lima tahun.

Lion's Club Indonesia pasca gempa , terang Mirnawati, telah memberikan bermacam bantuan berupa pembangunan gedung kepada SD Terban Cangkring Sidomulyo Bambanglipuro sebesar Rp. 1,2 M, SMK Cokroaminoto Bantul sebesar Rp. 6 juta, SLB Tunas Bhakti Pleret Rp. 400 juta, RS St. Elizabeth sebesar Rp. 500 juta, RSU Panembahan Senopati Berupa obat-obatan dan makanan I kontiner, RSI Kalimosodo sebesar Rp. 750 juta, Dusun Cangkring berupa asbes senilai Rp. 100 juta, SLB Imogiri berupa alat bantu dengar dan di TK PAUD Pandak berupa sunatan massal.

Pada kesempatan tersebut diserahkan pula secara simbolis kepada Kepala SD Terban Sidomulyo sebanyak 250 batang bermacam bibit tanaman buah dan jati sebagai tanaman perindang dihalaman sekolah. Serta diserahkan bea siswa kepada 15 anak SD, setiap anak menerima Rp. 600.000 selama lima tahun dan bantuan kepada Lurah Sidomulyo berupa obat-obatan dan makanan.

Hadir pula pada acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Sunarto, SH. MM mewakili Bupati Bantul, Kepala Perindustrian Drs Sulistyanto, M Pd, Ketua Dekranasda Bantul Hj. Erna Suharsono dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan Bupati Bantul yang dibacakan oleh Pak Narto dinataranya menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Lion's Club Internasional hususnya LC Yogyakarta Puspita Mataram atas prakarsanya dalam menyelenggarakan acara ini. Karena acara ini dalam upaya untuk melestarikan warisn leluhur yang berupa Batik Bantul yang merupakan karya seni yang sarat cita rasa dan kaya akan filosofi.

Batik yang merupakan hasil seni tekstil dengan segala corak, pola dan desainnya sudah sangat terkenal dan tersebar luas di seluruh Indonesia. Hal ini telah menjadi bagian integral dari identitas budaya Indonesia.

"Untuk itu saya berharap, acara ini akan semakin memperkenalkan kreatifitas dan inovasi desain batik, khususnya Batik Bantul yang sekaligus sebagai upaya untuk memperkenalkan batik kepada dunia serta mendorong budaya Batik Bantul ke ranah keragaman budaya dunia, " terang Pak Narto.

Sementara dalam sambutan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Bantul Hj. Ernawati Suharsono diantaranya menceritakan tentang sejarah Batik Bantul dari Zaman Matram. Batik adalah merupakan warisan dari keluarga Keraton Matram yang saat itu dipakai untuk seharai-hari maupun pada upacara-upacara tertentu yang saat itu terakomodasi di antara Kraton Ngayogyokarto, Pleret, Kotagede, Imogiri.

Pada kesempatan tersebut Hj. Erna memperkenalkan beberapa batik kreasi Bantul yang masih asli maupun yang sudah merupakan hasil inovasi perajin Batik Bantul saat ini.

Batik keluarga Kerajaan Mataram pada saat itu, kata Hj. Erna, dibuat oleh para abdi dalem yang yang berada di daerah Pajimatan Imogiri. Dengan berjalannya waktu produk batik tersebut ditiru oleh masyarakat untuk dibuat dengan ada perubahan motif untuk keperluan sendiri yang kemudian menjadi komoditi dagangan di masyarakat luas, sehingga di Bantul Batik menjadi pakaian ciri khas dan kebanggan masyarakat pada waktun itu hingga saat ni.

Acara dilengkapi dengan peragaan busana Batik Bantul yang diperagakan oleh anggota Lion's Clup serta Dimas dan Diajeng Bantul. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :