Bulog Pasang Harga Tinggi Agar Petani Tak Rugi, Bulog Akan beli 19 Ribu Ton

Bersamaan panen raya di di awal musim kemarau di wilayah Kabupaten Bantul dan sebagai langkah memberikan harga gabah yang layak maka Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY menggiatkan pembelian gabah langsung dari tangan petani.

Buktinya kini bulog sudah mengambil gabah dari beberapa petani di tiga kecamatan di Bantul , yakni Kecamatan Pajangan, Srandakan dan Bambanglipuro. Untuk tahun ini Bulog Menargetkan pembelian gabah di Bantul sebanyak 19 ribu ton.

Tak cukup itu, Bulog mengaku bersedia memberli gabah dari tangan petani dengan harga Rp. 3.700 per kg, meskipun kadar air gabah tersebut sekitar 25 sampai 30 persen. Sehingga dipastikan para petani mendapatkan harga tinggi dari hasil panennya.

"Langkah kami ini sekaligus untuk meningkatkan harga beli, mengamankan herga di tingkat produsen. Agar mereka tidak terjerumus transaksi hasil panen dengan harga rendah" kata Kepala Bulog DIY, Miftahul Adha, beberapa waktu lalu.

Gabah yang diserap dari petani oleh Bulog nantinya diolah jadi gabah kering giling. Selanjutnya gabah tersebut diolah jadi beras. Dengan adanya program dari Bulog ini, Miftah berharap para petani tersenyum lantaran tak rugi.

Tetapi dia juga berharap, kedepannya kualitas dan kuantitas padi dari para petani bisa terus ditingkatkan. Sehingga bisa membantu stok pangan nasional, guna mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Ir. Pulung Haryadi, MT. menambahkan jika sekarang ini pihaknya menargetkan setiap hektare lahan padi di Bantul dapat menghasilkan 65,71 kuintal gabah kering giling. Sementara luas lahan padi yang diperkirakan dalam waktu dekat panen sekitar 3.520 hektare.

Artinya diperkirakan hasil produksi beras di Bantul bisa mencapai 23.130 Ton. Petani di Kecamatan Jetis, Sewon, Bambanglipuro saat ini mulai panen" jelasnya.

Menurut Ir. Pulung, memang kebanyakan para petani padi di Bantul merealisasikan tanam padi Desember 2016, sehingga di bulan-bulan ini para petani banyak melangsungkan panen di sejumlah tempat. Bahkan di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Kretek sudah panen di Bulan Februari.

"Sejatinya sampai saat ini belum termonitor berapa luas dan produksitivitas panen, karena laporannya setiap bulan. Jadi nanti hasilnya baru dilaporkan awal bulan depan, pungkasnya. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :