Hadir dalam acara workshop tersebut, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, DPRD Bantul, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan, Jajaran OPD Pemda Bantul, Camat se Kabupaten Bantul dan sebagai Narasumber utama Bapak Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, Ph.D, IPU. Guru Besar Ilmu Komputer dan Elektronika UGM.
Sekretaris Dinas Kominfo Partini, S.Pd, MA. selaku panitia penyelenggara dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada narasumber dan segenap tamu undangan. Latar belakang penyelenggaran workshop ini adalah meningkatkan pelayanan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan berbasis ICT. Dengan memanfaatkan ICT yang dapat diakses dengan menggunakan perangkat komputer desktop atau mobile/gadget informasi yang dibutuhkan masyarakat atau user dapat tersaji dengan cepat, katanya.
Sementara Bupati Bantul yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Ir. Heru Suhadi, MT. Dalam sambutannya mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Kepala Dinas Kominfo atas terselenggaranya acara workshop ini, dan diharapkan hasil workshop ini dapat menghasilkan sesuatu yang berguna untuk pembangunan Bantul Smart City 2017.
Konsep Kota cerdas sangat menguntungkan masyarakat, di mana pelayanan publik lebih cepat dan tidak berbelit-belit. SDM yang bagus dan pemangku jabatan merupakan modal utama penyelenggaraan smart city yang baik, karena keduanya merupakan unsur utama, sekaligus motor penggerak suksesnya penerapan kota cerdas. Implementasi ICT di Kabupaten Bantul saya harapkan bukan mengikuti trend belaka, akan tetapi benar-benar dapat menunjang kinerja Pemerintah Daerah dan mampu meningkatkan pelayanan masyarakat luas, kata Bupati.
Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, Ph.D, IPU dalam paparannya mengatakan, Smart City atau kota cerdas merupakan suatu konsep pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi berbasis komputer dan komunikasi. Dalam era digital, citizen tidak perlu mendatangi suatu kantor pelayanan umum untuk mendapatkan suatu layanan, akan tetapi pembuat atau penyedia layanan menyediakannya secara online, di mana data tersedia dapat diakses di mana dan kapan saja user berada.
Di sisi yang lain Professor mengatakan, smart city merupakan integrasi dari beberapa SIM milik masing-masing OPD ke dalam suatu sistem yang terpusat, dengan demikian koordinasi antar OPD dalam melayani informasi dan kebutuhan masyarakat semakin cepat, efektif dan efisien. Implementasi e-Goverment sejalan dengan penerapan UU KIP (Keterbukaan informasi Publik) di mana masyarakat luas berhak tahu akan informasi dari Badan Publik, tambahnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Drs. Riyantono, M.Si selaku narasumber kedua menjelaskan, sebetulnya hampir masing-masing OPD di lingkungan Pemda Bantul telah menerapkan ICT untuk mendukung kinerja perangkat daerah, permasalahannya semua SIM tersebut pemanfaatannya belum terintegrasi. Belajar dari Pemerintah Daerah yang telah menerapkan Smart City seperti Kota Surabaya dan Kota besar lainnya, tidaklah mustahil untuk diimplementasikan di Kabupaten Bantul.
Lebih lanjut dalam paparannya Sekda Bantul mengatakan, Bantul Smart City merupakan salah satu program utama pembangunan daerah, dengan konsep kota cerdas , Pemda Kabupaten Bantul kedepan diharapkan mampu menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien dan akuntabel. Perkembangan wilayah begitu cepat, kita tidak bisa hanya jadi penonton perkembangan itu, akan tetapi harus kita isi dengan program pemerintah yang kreatif dan inovatif, ungkapnya. (rch)
