Dalam laporannya Kepala BKPP Kabupaten Bantul Danu Suswaryanta, SH memaparkan, Laboratorium Inovasi bertujuan untuk menumbuhkan, (1) menginspirasi dan memunculkan niat pada setiap OPD di Kabupaten Bantul untuk melakukan inovasi, (2) mengukur tingkat kesiapan dalam berinovasi dan menggali ide pada setiap OPD di Kabupaten Bantul, (3) menciptakan inovasi pada Organisasi Perangkat Daerah yang berprinsip pada peningkatan efisiensi, perbaikan efektifitas, perbaikan kualitas pelayanan, tidak ada unsur konflik kepentingan, berorientasi pada kepentingan umum, dilakukan secara terbuka, memenuhi nilai kepatutan, serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan (5) menerapkan inovasi pada pelaksanaan program kegiatan OPD untuk percepatan pencapaian visi Bupati.
Mengambil slogan Gerakan Instansi Greget Berinovasi dan tema kegiatan Inovasi Daerah untuk Tata Kelola Pemerintahan yang baik dalam rangka percepatan mewujudkan Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Kegiatan Laboratorium Inovasi Daerah ini menyasar Sekretariat Daerah, sekretariat DPRD, Inspektoratr, Dinas/Badan/RSUD/Kantor, Kecamatan dan UPT Puskesmas .
Lebih lanjut Danu Suswaryanta menjelaskan, pelaksanaan Laboratorium Inovasi Daerah dilaksanakan dalam 5 tahap yang dikenal sebagai 5D yaitu Tahap Drum-Up (memotivasi dan menumbuhkan semangat berinovasi), Tahap Diagnose (mengidentifikasi permasalahan dan meneukan solusi sederhana di OPD), Tahap Design (merancang inovasi secara sistematis dan terstruktur), Tahap Delivery (implementasi rancangan inovasi) dan Tahap Display (memamerkan hasil inovasi ke masyarakat luas). Kelima tahap tersebut dikemas dalam kegiatan workshop, asistensi, advokasi dan konsultasi ide maupun rencana aksi dan pameran inovasi daerah, tambah Danu.
Laboratorium Inovasi Daerah ini diampu oleh narasumber dari Kedeputian Bidang Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan sebagai penyelenggara Laboratoriumn Inovasi Daerah adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bantul.
Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dalam sambutannya mengatakan, kemampuan berinovasi antara Negara maju dan Negara berkembang merupakan jurang perbedaan yang sangat lebar, oleh karena itu kita perlu memulai langkah membangun kapasitas inovasi di Kabupaten Bantul sebagai upaya merespon tuntutan perubahan dan dinamika yang terus berjalan cepat. Inovasi harus menjadi gerakan kita bersama di Kabupaten Bantul, continous improvement harus kita lakukan agar masyarakat di Bantul merasakan kehadiran kita, kata Bupati Bantul.
Kita membutuhkan super team yang inovatif, bukan superman yang one man show, pekerjaan membenahi daerah bukan seperti lari cepat, melainkan membutuhkan kerjasama banyak pihak bukan sekedar aksi Kepala Daerah seorang diri, tambah Bupati.
Saya berharap aksi inovasi masing-masing OPD bisa menjadi kunci utama membuka terwujudnya kesejahteraan masyarakat Bantul, yang dilakukan melalui peningkatan pelayanan, pemeberdayaan dan peran serta peningkatan daya saing yang rendah, harap Bupati Suharsono.
Daya Inovasi daerah harus mampu menghadirkan pelayanan public yang excellent, karena di situ menyangkut hak konstitusional setiap warga Negara untuk mendapatkan pelayanan terbaiknya. (rch)