Menurut Kades Jejeran H. Gus Wanto Kecamatan Pleret merupakan kawasan yang paling beragam dalam berbagai hal dibanding tempat lain di Bantul. Pleret memiliki 35 Ponpes, hampir semua dusun ada ulama bahkan lebih dari satu, makanan khas sate klatak dan lain sebagainya. Pendirian Pasar menggunakan tanah kas desa Wonokromo yang kebetulan masih satu lokasi engan pasar Jejeran sehingga begitu dibangun langsung habis.
Pengembangan pasar tersebut mampu menampung 150 orang pedagang dengan pendapatan per orang Rp. 2,5 Juta per 3 bulan. Di selatan pasar masih ada 2,5 H lahan kas desa yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pasar desa dimasa yang akan datang.
Hadir dalam acara tersebut Assek I Sukardiyono, SH.Kantor PMD, Dipenda, Dinas Sosial, Kantor Humas dan Informasi, Bagian Ortal, Camat, Perangkat Desa Wonokromo dan masyarakat sekitar.
Bupati Bantul dalam sambutannya setelah pemotongan pita mengatakan Pemerintah Kabupaten sangat peduli dengan pasar tradisonal dan menolak adanya mall yang menguntungkan orang luar daerah. Pasca gempa Bantul telah membangun empat pasar dengan biaya 68 M.
Idham menambahkan bila masyarakat sepakat untuk dikembangkan dengan memakai kas desa seluas 2,5 H, pemkab siap membiayai dengan anggaran 10 M. Dengan begitu nantinya tiga pasar yakni pasar pleret, jejeran dan wonokromo jadi satu sehingga pasaran tidak akan terfokus pada hari pasaran namun tiap hari. (Mwd)