Spot Kembang Sepatu dan Gardu Pandang Di Gua Jepang

DISKOMINFO - Sebagai destinasi wisata sejarah, keberadaan Gua Jepang yang berada di bukit Surocolo Desa Seloharjo Kecamatan Pundong sangat menarik untuk dikunjungi. Terlebih mulai Minggu (16/4) lalu telah dilakukan launching spot Kembang Sepatu dan Spot Gardu Pandang oleh Pokdarwis Kampung Surocolo-Gua jepang yang dikelola masyarakat dusun Poyahan dan Ngreco. Penjaga Spot Kembang Sepatu dan Gardu Pandang Triyanto mengatakan, dengan dibukanya spot baru ini mulai banyak wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung untuk mengunjungi situs Gua Jepang maupun untuk berswafoto di spot baru tersebut. Spot yang dibangun dari swadaya masyarakat satu setengah bulan lalu tersebut menurut rencana akan dilengkapi lagi dengan spot Jaran Kepang Raksasa, dengan harapan makin banyak wisatawan yang datang ke lokasi ini.

Pengunjung dari Sanden yang Sabtu (27/5) baru saja mencoba dua spot tersebut Hanif dan Hisyam merasa senang berswafoto di spot ini karena mendapat sensasi berada di ketinggian di atas bukit yang tinggi dengan pemandangan indah berlatarbelakang pantai Depok. Mereka berpendapat apabila ditambah lagi dengan spot yang lain serta didukung kuliner khas Pundong maka akan semakin banyak dijadikan tujuan utama berwisata, apalagi akses jalan sudah beraspal bagus.

Salah satu warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan, sebenarnya masyarakat sangat berharap Listrik masuk di wilayah ini, dengan masuknya fasilitas listrik secara otomatis akan dapat mudah diikuti pembangunan sarana pendukung lainnya seperti fasilitias MCK dan dapat mengangkat sumber air yang ada di wilayah tersebut. Pihak Pengurus Pramuka Kwaran Pundong dan Pemerintah Kecamatan Pundong sudah pernah mewacanakan akan dibangun Bumi Perkemahan di seputar Gua Jepang ini, namun yang menjadi kendala adalah belum adanya sarana pendukung berupa listrik dan MCK. Hal lain yang sangat diharapkan warga adalah adanya pelatihan untuk Pokdarwis maupun Pelatihan Guide. Pelatihan Pokdarwis perlu dilakukan agar potensi alam di sekitar gua Jepang (zone II) dapat dikembangkan masyarakat Seloharjo Pundong lebih masksimal. Sedangkan Guide diperlukan karena saat ada turis mancanegara datang tak ada warga yang dapat member penjelasan karena kendala penguasaan bahasa Inggris, tambah warga tersebut.

Gua Jepang yang merupakan salah satu peninggalan Jepang di Yogyakarta dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, pada masa Perang Dunia II. Gua (bunker) ini dibangun di atas tebing di daerah Pundong pada tahun 1942-1945 dan berfungsi sebagai tempat pertahanan sekaligus pengintaian musuh yang datang dari Pantai Selatan. Secara keseluruhan, terdapat 18 bunker yang saling berhubungan satu dengan lainnya dengan fungsi yang berbeda-beda di sini. Ada yang dilengkapi dengan menara pengintai, ruang pertemuan hingga dapur. Berada di ketinggian kurang lebih 400-500 meter, pengunjung juga dapat melihat pemandangan pantai selatan dari atasnya. Wisatawan yang mau berkunjung bisa melalui Jalan Parangtritis, Jembatan Kretek belok kearah timur, sampai tanjakan ada papan nama belok ke selatan sekitar enam kilometer sudah sampai ke lokasi yang eksotik. Pengunjung bisa menikmati keindahan laut selatan di gazebo puncak bukit Mrangi terutama menjelang senja. (tan/kominfo)

Berbagi:

Pos Terbaru :