Menurut Sunarto, SH, MM Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Festival Kesenian Yogyakarta ke-29 Tahun 2017 ini diselenggarakan dalam rangka memberikan fasilitas kepada warga masyarakat untuk menampilkan seni budaya di masing-masing desa atau kecamatan se-Kabupaten Bantul. "Kegiatan FKY ini selain sebagai ekspresi seni warga juga sebagai media promosi pengusaha kerajinan dan kuliner," katanya.
Kolaborasi seni budaya dan wisata di gelaran FKY Kabupaten Bantul ini diharapkan dapat mendongkrak sektor ekonomi dan wisata. "Mengambil tema Umbar Makbyar yang dimaknai kebebasan berekspresi seni yang membangkitkan rasa kebahagian, diharapkan perhelatan seni ini memberi nilai positif bagi kehidupan masyarakat Bantul," tambahnya.
Pesta kesenian yang didanai dari Dana Keistimewaan ini dilaksanakan di tiga tempat yakni : pembukaan dan kirab seni budaya di Lapangan Paseban menuju Lapangan Dwi Windu Bantul 2 Agustus 2017 dan malam harinya dipertunjukkan Wayang Kulit semalam suntuk oleh Dalang Catur Benyek Kuncoro kolaborasi dengan Wayang Hip Hop di Paseban Bantul, Lapangan Mangiran tanggal 3 - 5 Agustus 2017 menampilkan kesenian dari Kecamatan Srandakan, Pandak, Sanden, Pajangan, Bantul, Kasihan dan di Lapangan Jolosutro Piyungan dari tanggal 6 - 8 Agustus 2017 menampilkan kesenian dari Kecamatan Dlingo, Pleret, Banguntapan, Pundong, Jetis.
Sementara menurut Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam kata sambutannya, seni merupakan media untuk mengekspresikan karya dan cipta keindahan manusia baik berupa seni gerak, lukis, suara, seni sastra dan lainnya. Melalui Festival Kesenian Yogyakarta ke-29 ini kami mengharapkan bisa mengangkat budaya lokal dan menambah nilai positif masyarakat Bantul.
Pada kesempatan itu Wakil Bupati Bantul berkenan untuk membuka FKY DIY Kabupaten Bantul dengan simbolis memukul kentongan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Sunarto. " Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul, mengapresiasi keikutsertaan penggiat dan pelaku seni memeriahkan pesta seni rakyat FKY ini, " ucapnya. (rch)