Dalam kata sambutan dan paparannya Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Drs. Isdarmoko, M.Pd, M.Par, mengatakan, sebagai sekolah yang mempunyai banyak predikat di antaranya : sekolah sehat, adiwiyata, sekolah siaga bencana, sekolah riset, sekolah berbasis budaya, sekolah berbudaya literasi dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Keberadaan perpustakaan dengan koleksi buku sekitar 6000 judul yang bisa diakses siswa dan ruang perpustakaan yang nyaman merupakan nilai lebih yang kami miliki, tandasnya.
Perpustakaan Prapanca SMA Negeri 2 Bantul ini menempati Gedung Dewi Sartika, dengan koleksi ribuan buku dilengkapi dengan AC dan akses internet. Perpustakaan ini sudah mengaplikasikan system digital dan dilengkapi dengan satu ruangan resensi berkapasitas 40 0rang dengan fasiliatas AC, LCD dan computer sehingga dapat juga untuk pembelajaran, terangnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, buku-buku yang ada meliputi buku mata pelajaran, buku perpustakaan umum dan popular, buku-buku penunjang olimpiade sains, buku-buku sastra, buku-buku novel dan sebagainya. Perpustakaan Prapanca SMA Negeri 2 Bantul ini tiap peminjam mendapatkan buku pinjaman sebanyak 2 buku dalam seminggu dan dapat memperpanjangnya melalui petugas perpustakaan dan juga bisa diakses melalui aplikasi berbasis Android milibsyssmadaba yang dapat diunduh di google playstore, katanya.
Menanggapi Tim Penilai Perpustakaan Sekolah Tingkat Nasional, Bupati Bantul Suharsono mengharapkan dengan kegiatan tersebut semoga akan mampu membawa nama baik Bantul dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi terbaik di tingkat nasional. Kami sangat berharap agar selain memberikan penilaian juga memberikan bimbingan dan masukan serta seran demi kebaikan dan kemajuan perpustakaan di SMA Negeri 2 Bantul sehingga mampu menumbuhkan minat baca dan merangsang penguatan perpustakaan di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Bantul, harapnya.
Melihat fenomena yang berkembang dewasa ini, kawula muda lebih mengakrabi perangkat teknologi di tangan mereka ketimbang membaca buku. Saya berpesan untuk siswa-siswi di Kabupaten Bantul banyak-banyaklah membaca buku, karena kualitas seseoarang itu tidak ditentukan seberapa banyak perangkat teknologi/gadget yang dimiliki seseorang, melainkan seberapa banyak buku yang sudah pernah ia baca, pesan Bupati Suharsono.
Pengelolaan perpustakaan harus dengan baik, karena perpustakaan sekolah merupakan jantung sekolah bisa dimanfaatkan sebagai ruang diskusi, tempat belajar yang terintegrasi dengan kurikulum dan pusat penelitian bagi guru dan siswa. Di sisi lain perpustakaan harus bisa menjembatani perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang diambil dari buku, tandasnya.
Sementara itu Ketua Tim Penilai Perpustakaan Sekolah Tingkat Nasional Sudirwan Hamid dalam sambutannya mengatakan, kedatangan kami kemari untuk melihat kelengkapan sarana dan prasarana perpustakaan, jumlah pengunjung, dukungan Pemerintah Daerah terhadap eksistensi perpustakaan dan tingkat minat baca para siswa.
" Saya mengapresiasi setinggi-tingginya dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah di SMA Negeri 2 ini, semoga hal ini ditiru oleh sekolah lain dalam memberdayakan semangat membaca dan optimalisasi peran perpustakaan sebagai media literasi nasional, " kata Sudirwan Hamid.
Menutup rangkaian acara, rombongan melakukan observasi dan penilaian perpustakaan di komplek Gedung Dewi Sartika dan Perpustakaan Outdoor dan Gazebo Taman Baca. (rch)