Mensos RI menandaskan hal tersebut dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Bantul Drs H Sumarno PRS, Senin (10/11), yang bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Paseban Bantul. Upacara dihadiri oleh anggota Muspida, Kepala Dinas/Instansi, jajaran PNS Pemkab Bantul, pelajar dan unsur generasi muda.
Amanat Mensos RI lebih lanjut, semangat pertempuran 10 November dapat menjadi inspirasi untuk mengatasi berbagai masalah bangsa, seperti kemiskinan, pengangguran, kesehatan, pendidikan, narkoba, konflik antar warga, ancaman gerakan separatis yang mengarah pada diintegrasi bangsa maupun masalah laiun yang melibatkan hubungan dengan negara lain dan sebagainya.
Masalah tersebut di atas, menurut Mensos RI, tentunya memerlukan penanganan yang serius dan tidak hanya menjadi tanggung-jawab pemerintah semata. "Namun juga menjadi tanggun-jawab segenap elemen bangsa," tegas Mesos.
Dengan menghayati dan mengamalkan nilai kepahlawanan, maka setidaknya mampu mengatasi permasalahan bangsa. Disadari, tidaklah semudah membalik telapak tangan namun memerlukan proses dan kesadaran agar memiliki kepedulian yang tinggi untuk menolong sesama.
Apabila semangat dan nilai kepahlawanan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Mensos menyatakan optimis, ke depan dapat mengatasi permasalahan bangsa dan dapat menjadi bangsa besar, bangsa maju yang dapat bersaing dengan bangsa lain di dunia. "Marilah mulai detik ini, kita niatkan dalam hati untuk membangun negeri dengan dilandasi semangat dan nilai kepahlawanan sesuai dengan kemampuan dan profesi kita masing-masing," demikian Mensos RI.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Bantul menyerahkan "tali asih" berupa uang senilai Rp 1 Juta kepada empat janda pahlawan di Kabupaten Bantul. Keempat janda pahlawah tersebut yakni Ny Slamet Aminah (Korowelang, Caturharjo, Pandak), Ny Jumingan (Sawahan, Srihardono, Pundong), Ny Sudiharjo (Badegan, Bantul), serta Ny Salim (Bejen, Bantul) (admin)