Pemberian imunisasi ini merupakan booster (ulangan) terhadap kekebalan yang pernah didapat pada saat bayi, dimana saat usia anak sekolah kekebalan sudah mulai turun, Pemberian vaksin ini juga harus kita awasi agar tidak terjadi masalah akibat pemberian vaksin tersebut kata Sidik Rohadi, SE, Kasie Imunisasi Dinkes Bantul.
Sasaran imunisasi vaksin ini adalah anak-anak Sekolah Dasar kelas 1 hingga IV. Untuk kelas I adalah imunisasi campak, kelas II adalah imunisasi DT (Dipteria), sedangkan kelas III dan IV adalah TT ( Tetanus). Pelaksanaan bulan BIAS ini dilakukan setiap satu tahun sekali setiap bulan November. Pemberian imunisasi ini dilakukan oleh para petugas dari Puskesmas setempat.
Pemberian vaksin ini tidak mengalami kendala di lapangan mengingat sebelumnya telah dilakukan sosialisasi pada masyarakat khususnya para orang tua. Orang tua tidak keberatan anaknya diberi imunisasi tambahan meskipun amak sehat, namun jika anak dalam kondisi sakit tidak kita imunisasi agar tak terjadi hal-hal yang tak kita inginkan katanya. Jikalau ada anak yang tak masuk pada waktu pemberian vaksin maka pihaknya sudah mengantisipasinya dengan menganjurkan anak untuk diberi vaksin di Sekolah Dasar lain jika ada jadwal atau diantarkan ke Puskesmas terdekat.
Pemberian imunisasi ini ternyata sangat efektif mencegah penyakit tersebut, bahkan PBB sendiri secara khusus memandang perlu pemberian vaksin ini bagi anak-anak di seluruh dunia. Sehingga lembaga ini lewat WHO dan Unicef memberikan bantuan khusus vaksin-vaksin tersebut.
Walaupun di Bantul tidak terjadi kasus yang menyangkut virus campak, DPT atau TT namun pemberian ini akan terus dilakukan setiap tahun sekali. Kita harapkan jika nak usia SD kita beri vaksin maka, dia akan bertahan terhadap virus tersebut selama 15-25 tahun tergantung jenis vaksinnya, katanya.
Pemberian vaksin ini pernah terbukti kehandalannnya sewaktu terjadi gempa bumi di Bantul. Saat itu banyak penderita TT yang meninggal dan sebagian besar adalah orang tua yang belum pernah di imunisasi. Kebanyakan yang meninggal adalah orang tua berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan anak-anak dan wanita terhindar dari tetanus karena mereka sudah biasa divaksin, tambahnya. (nurcholis)