Hal tersebut disampaikan oleh ustadz Munif Tauchid, S.Psi yang juga konsultan Religi dan Psikolog dari Jogjakarta saat menyampaikan tausiyahnya pada acara pengajian ASN Pemda Bantul, TNI, Polri, BUMN, BUMD di Kabupaten Bantul bertempat di Masjid Agung Manunggal Bantul, Selasa Kliwon (10/4).
Acara pengajian juga dihadiri oleh Bupati Bantul beserta jajarannya dan diawali pula dengan pembacaan surah Yaasiin bersama-sama. Sementara pengajian yang mengambil tema "Dengan spirit Isro Miraj kita bentuk karakter ASN yang religius dan transformatif". Ustadz menjelaskan bahwa Rosulullah dalam usia 40 tahun yaitu merupakan usia yang matang bagi seorang anak manusia dipandu oleh Malaikat Jibril melakukan perjalanan dari Kota Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian dilanjutkan naik ke lapisan langit ke tujuh yang bernama Sidratul Munthaha, tempat yng sangat mulia, tempat bersemayamnya Alloh SWT.
Di tempat yang mulia itulah, Nabi Muhammad mendapat perintah Tuhan berupa sholat yang pada awalnya sebanyak 50 kali sehari semalam, kemudian dia turun di lapisan langit dibawahnya bertemu dengan para nabi, diantaranya Nabi Adam. AS, Nabi Musa. AS, Nabi Isa. AS dan para nabi yang lain. Saat menyampaikan perintah sholat sebanyak 50 kali sehari semalam untuk umatnya, oleh Nabi Adam disarankan untuk minta keringanan jumlah sholatnya, karena umat Muhammad fisiknya kecil-kecil yang akan merasa berat jika di beri tugas menjalankan kewajiban sholat sebanyak itu.
Kemudian Rasululloh naik menghadap Alloh Aja Wajalla minta keringanan, maka dikurangi lima kali. Kemudian Muhammad turun lagi bertemu Nabi Musa, AS juga disarankan untuk minta keringanan lagi, ketika naik mengahadap Alloh SWT dikurangi lagi lima kali, hal tersebut berulang- ulang hingga tinggal lima kali sholat untuk sehari semalam. Bahkan masih ada nabi yang menyarankan untuk minta keringanan lagi, namun oleh Nabi Muhammad. SAW dirasa cukup, bahwa sholat lima kali dalam sehari semalam untuk umatnya cukup ideal.
Menurut Ustadz Munif sebelum Rasulullah menghadap Tuhan untuk menerima perintah sholat, saat melintasi langit yang berlapis-lapis tersebut wajahnya menengok kekanan diperlihatkan keindahan dan keelokan surga serta gambaran amal kebaikan para penghuninya dan saat menengok ke kiri diperlihatkan kekejaman neraka beserta gambaran balasan amal keingkaran dari penghuninya yang dijelaskan oleh Malaikat Jibril.
Hikmah yang kita bisa ambil diantaranya, kewajiban melakukan sholat lima waktu harus dapat kita lakukan dengan bersungguh-sungguh dan penuh keiklasan. "Karena Rasulullah yang telah menerima wahyu berupa perintah sholat telah menerangkan, bahwa jika umatku bagus dalam sholatnya, maka akan bagus pula ahlaknya," terang ustadz.
"Maka sebagai ASN di lingkungan Pemda. Bantul dibawah pimpinan Bapak Drs. H. Suharsono ini," kata ustadz Munif, "juga anggota TNI, Polri dan aparat pemerintah yang hadir disini, bisa mengambil hikmah dari peristiwa Isra' Mi'raj ini dengan lebih meningkatkan profesionalitas, disiplin, kejujuran serta bekerja dengan penuh keihlasan dan tanggung jawab.
Bagi ASN perempuan tentu termotivasi untuk menjadi istri yang shalehah, diantaranya yaitu jika dipandang suami menyenangkan, banyak berterima kasih dengan semua yang diberikan suami, jika diberi kepercayaan untuk menjaga hartanya berlaku amanah, sebagai ASN perempuan yang gajinya lebih besar dari suami, tentunya tidak etis meremehkan suaminya, karena semua rizki telah diatur oleh Alloh, SWT semenjak kita belum lahir di dunia ini".
Infak pada pengajian tersebut terkumpul sebesar Rp 1.709.000,-. (Sit)