Rombongan yang terdiri 17 orang dari Fraksi PDIP, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PKS, Fraksi PPP, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Gerindra, Fraksi Amanat Nasional, Fraksi Hanura, dan Fraksi NasDem yang diterima Bupati Bantul Drs. H. Suharsono didampingi Sekda Bantul, Asisten I, II dan III serta OPD terkait di Gedung Mandala Saba Madya.
Dalam kata sambutannya Bupati Bantul mengapresiasi kunker legislator tingkat pusat di Kabupaten Bantul. " Saya berharap aspirasi jajaran Pemkab Bantul dan masyarakat nantinya bisa diperjuangkan, " katanya.
Pada acara audiensi tersebut, separuh dari anggota DPR RI menyampaikan beberapa pertanyaan dan beberapa saran. Diantaranya tentang Bantul yang kaya akan potensi kekayaan alam seperti: lahan sawah, hutan dan pantai, jika dikelola dengan baik tentu akan menambah PAD.
Terkait dengan akan dioperasikan NYIA Bantul akan menerima dampak positif dibidang pariwisata, selain menaikkan PAD mestinya masyarakatnya juga semakin makmur. Serta daerah yang maju dan masyarakat sejahtera diantarnya karena penegakan hukum dilaksanakan secara konsisten dan pemerintah bersungguh-sungguh dalam pemberantasan korupsi.
Dalam menjawab beberapa pertanyaan Sekda Drs. Riyantono, M Si diantaranya mengatakan Bantul sebagai beranda DIY merupakan suatu keuntungan, makanya pemerintah bersama masyarakat mengupayakan adanya nilai tambah.
Terkait PNS, sejak moratorium, potensi PNS yang semula berjumlah 12 ribu lebih saat ini tinggal sekitar 8.000 an dikurangi 1700 PNS guru SMA/K melimpah ke DIY. " Jadi saat ini kita amat kekurangan PNS," katanya.
Untuk meningkatkan kualitas pemerintahan, setiap OPD minimal membuat dua inovasi yang dilombakan. Tahun ini Bantul juara tiga dari 11 kabupaten se Indonesia yang masuk WTP.
Pemerintah Bantul melalui Dinas Kominfo menyediakan aplikasi E-Lapor untuk menampung berbagai pertanyaan dan saran dari masyarakat. (Sit/rch)