Menurut Sekretaris Dinas Kominfo Partini, S.Pd, MA, Pemkab Bantul dalam hal ini Diskominfo mendukung penuh upaya KIM untuk menyerap ilmu dari manapun guna memajukan organisasi dan diimplementasikan di KIM bersangkutan, tidak terkecuali dari pengelolaan KIM yang berada di 10 kecamatan yang berada di Kota Tasikmalaya.
Rombongan diterima di Ruang Pelatihan Komputer Diskominfo Kota Tasikmalaya. Dalam sambutannya Kepala Diskominfo Kota Tasikmalaya Drs. H. Asep Maman Permana, M.Si, mengatakan Diskominfo Tasikmalaya ini dibentuk pada tahun 2017 yang merupakan pemekaran organisasi dari Dinas Kominfo dan Perhubungan, sebagai dinas yang berusia muda consen dalam membangun dan mewujudkan Tasik Smart City, integrasi sistem informasi manajemen (SIM) OPD dan membangun jaringan internet berbasis fiber optic (FO) merupakan langkah awal menuju Tasik Smart City.
Selain menyiapkan sarana dan prasarana ICT, pengelolaan informasi dan diseminasi informasi kami menggandeng media massa cetak dan elektronik serta online. Selain memanfaatkan media informasi tersebut, saat kini tengah memberdayakan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di tingkat kecamatan hingga desa. "Untuk mengoptimalkan serta mendukung aktifitas KIM, Diskominfo Tasikmalaya telah menyediakan jaringan wifi dan saluran fiber optic di Kecamatan hingga Kelurahan," kata Asep.
Hal senada diungkapkan pula oleh Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Diskominfo Kota Tasikmalaya, Lilis Ellia Dewi mengatakan, keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang merupakan organisasi sosial kemasyarakatan ini, merupakan penyambung informasi pemerintah. "Perannya sebagai diseminator informasi publik tidak diragukan lagi dalam membantu sosialisasi dari Pemerintah Daerah," tutur Teh Lilis sapaan akrabnya.
Pada kesempatan itu, rombongan KIM Bantul berkesempatan untuk mengunjungi KIM Sukamanah untuk melakukan audiensi dan observasi lapangan. Dalam keterangannya Ketua KIM Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Deni Sonjaya dalam pertemuannya dengan KIM Bantul menuturkan, petugas KIM ini bersifat relawan. "Meskipun dari satu kecamatan ada satu koordinator, tapi yang memberi informasi itu bisa dari siapa saja, jadi, KIM ini bisa disebut sebagai wadah informasi dari masyarakat ke pemerintah atau sebaliknya," ungkapnya.
"KIM dalam aktifitasnya tidak hanya melulu berkecimpung dalam masalah informasi saja, potensi ekonomi anggota kami bantu perolehan pemodalan dan pemasarannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan derajat hidup anggota KIM, di kantor sekretariat ini salahsatunya dapat kita peroleh aneka produk olahan pangan dan kerajinan seperti payung Geulis, bordir dan tas," tambahnya.