"Divisi Super akan diikuti oleh 16 klub, Divisi Utama sebanyak 20 klub, Divisi Satu sebanyak 22 klub dan Divisi Dua diikuti sebanyak 20 klub. Masing-masing divisi dibagi dalam dua pool. Dalam babak penyisihan, masing-masing divisi akan diambil sebanyak delapan tim terbaik. Selanjutnya, 8 tim akan bertanding di delapan besar, semi final hingga ke grand final, " katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kompetisi ini nantinya masing-masing divisi akan didegradasi sebanyak enam klub, sehingga kedepan system kompetisi akan dikerucutkan guna mencari format yang ideal untuk masing-masing divisi. Tahun ini Divisi Super diikuti 16 klub, untuk tahun depan menjadi 14 klub, Divisi Utama dari 20 klub menjadi 18 klub, Divisi Satu dari 22 klub menjadi 20 klub dan Divisi Dua dari 20 Menjadi 26 klub.
Kompetisi ini sebagai persiapan pencarian pemain Pekan Olahraga Daerah (Porda), semua tim pada empat divisi wajib memainkan pemain dengan usia dibawah 21 tahun minimal tiga orang pemain. "Mengingat kompetisi ini juga sebagai upaya pembinaan atlet lokal, sehingga untuk pemain dari luar daerah juga dibatasi maksimal tiga orang pemain untuk setiap klub," terangnya.
Dalam kompetisi ini, pertandingan akan dilaksanakan di beberapa lapangan di antaranya : Divisi Utama di Stadion Dwi Windu dan Lapangan Murtigading. Divisi Satu di Lapangan Sorobayan dan Jambidan. Divisi Dua di Lapangan Bawuran dan Mulyodadi. Sedangkan untuk Divisi Super di beberapa lapangan antara lain Semail, Pasutan, Potorono, Petir, Wiyoro dan Tamanan.
Ditemui terpisah, Divisi Komisi Disiplin dan Humas Askab PSSI Bantul, Bambang Nugroho menambahkan, seluruh klub diminta untuk mentaati seluruh aturan dan regulasi yang ada. Jika ada klub yang terbukti melakukan pelanggaran, pihak Askab PSSI akan memberikan sanksi tegas hingga pencoretan dari kompetisi. Selain pemain, seluruh supporter juga dihimbau untuk menunjukkan dan menjunjung tinggi sportifitas sehingga tidak terjadi kerusuhan baik antar pemain maupun antar suporter.
Sementara itu Bupati Bantul Suharsono pada sambutannya, ikut berbangga dan bahagia digelarnya kompetisi ASKAB PSSI 2018 ini, dia mengharapkan dengan kompetisi ini akan dihasilkan pesepakbola lokal Bantul yang tangguh dan mumpuni. "Mari dengan momentum yang baik ini, kita semangat untuk meningkatkan prestasi olahraga baik sepakbola maupun cabang olahraga yang lain, lebih baik juara dua atau tiga yang penting pemain asli Bantul bukan pemain bayaran dari atlet daerah lain", tuturnya.
PS. Rio Muda Bantul melawan PS. Cahaya Samas Bantul mengawali 370 pertandingan yang akan digelar dari tanggal 2 Oktober hingga 26 Desember 2018. (rch)