Seminar ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Kepala OPD/Camat, dengan narasumber utama dari Balai Sertifikasi Elektronik (BSSN), dan Chairman CISSReC (Communication & Information System Security Research Center).
Menurut laporan panitia Kawuningrum, perkembangan teknologi dan informatika (TIK) yang begitu pesat pada era digital ini, membawa keuntungan, kemudahan dan kenyamanan diberbagai bidang baik dalam dunia industri, keuangan, pendidikan dan pemerintahan.
" Namun demikian perkembangan pesatnya TIK belum diiringi dengan peningkatan kesadaran akan keamanan informasi, " katanya.
Hal itu diamini oleh Wabup Bantul, dalam sambutannya dia menekankan pentingnya keamanan sistem informasi, berapapun mahalnya mewujudkan Bantul Smart City, yang ditandai dengan penggelaran fiber optic sebagai tulang punggung jaringan internet di Bantul dan pembuatan aplikasi untuk pelayanan publik.
" Pembangunan Bantul Smart City harus berbarengan dengan membangun sistem keamanannya, jangan sampai aplikasi yang nantinya terintegrasi dapat dengan mudah diserang ataupun diacak-acak datanya oleh hacker, " tuturnya.
Sementara itu narasumber pertama dari CISSReC Dr. Pratama Dahlian Persada dalam paparannya mengajak kepada audience untuk hati-hati dalam bersosial media, terkait dengan keamanan data individu di perangkat pintarnya sebaiknya HP dilengkapi dengan aplikasi anti virus.
" Saya berkeyakinan, password sosmed anda pasti jarang diganti pada 3 minggu ini, atau bahkan satu password untuk password aplikasi yang lain dengan alasan mudah diingat, hal ini adalah sangat berbahaya bagi keamanan data anda seperti PIN ATM bisa dicuri, " ucapnya.
Trend terkini, data-data pribadi banyak yang bocor ke publik, karena ulah hacker jahat, yang mengeruk duit dari aksinya membobol data sensitif seperti data nasabah bank atau data aktifitas online lainnya.
Dia mewanti-wanti kepada admin server, untuk benar-benar menjalankan Standart Operational Procedure (SOP) dengan benar, pengelolaan big data yang sedemikian komplek harus dibarengi dengan implementasi aplikasi firewall yang handal.
Terkait dengan implementasi Sertifikat Elektronik, Pak Eka dari BSSN mengatakan pentingnya menjaga keaslian sebuah dokumen dengan menggunakan digital signature terenkripsi, sehingga hanya orang tertentu saja yang bisa membukanya.
Implementasi sertifikat elektronik merupakan perwujudan dari perlindungan data dan informasi dari aspek otentikasi, dan integritas. (rachmanto)