Tim Ekspedisi Destana Tsunami BNPB Edukasi Masyarakat Penanggulangan Bencana

Diskominfo - Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulan Bencana bersama beberapa kementerian dan lembaga non-kementerian tiba di Kabupaten Bantul. Rombongan sebanyak 200 orang yang terdiri dari tim pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. (27/7).

Rombongan Ekspedisi Destana Tsunami diterima oleh Sekda Bantul Drs. Helmi Jamharis, M.M. didampingi Kepala BPBD dan jajarannya, ditandai dengan penyerahan bendera pataka dari tim ekpedisi Kabupaten Gunungkidul.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana, kegiatan sosialisasi terkait Desa Tangguh Bencana (Destana) dan sebagainya bakal diadakan di empat titik lokasi, yakni Desa Songbayu dan Desa Kemadang di Kabupaten Gunung Kidul, Desa Poncosari yang terletak di Kabupaten Bantul, serta Desa Bugel di Kabupaten Kulon Progo dari tanggal 24 hingga 29 Juli 2019.

Tim ekspedisi destana kemudian menuju shelter Tempat Evakuasi Sementara (TES) di kawasan Pantai Baru, Desa Poncosari Srandakan untuk mengadakan koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan oleh masing-masing kelompok yang sebelumnya telah dibentuk.

Adapun aksi yang dilakukan oleh anggota tim ekspedisi destana adalah mengadakan sosialisasi tentang penyelamatan dari bahaya bencana tsunami kepada sejumlah sekolah dasar terdekat dengan area pantai, pelaku wisata, wisatawan dan nelayan.

Dilanjutkan dengan menanam bibit pohon mangrove di Pantai Baros dan pemasangan papan peringatan daerah rawan tsunami di Pantai Depok.

Sekda Bantul Helmi Jamharis dalam sambutannya mengatakan, atas nama Pemkab. Bantul memberikan apresiasi kepada BNPB dan relawan atas prakarsa dan keterlibatannya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penanggulangan bencana tsunami.

Lebih lanjut dia mengatakan, suka atau tidak suka masyarakat Bantul, tinggal di dalam kawasan yang rentan akan bencana termasuk bencana tsunami, untuk itu dia mengajak meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana yang datang tiba-tiba. \" Jiwa kebersamaan dan gotong royong harus senantiasa kita pelihara dan kita pupuk bersama, \" tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto ditemui terpisah mengharapkan kegiatan ini menjadi penyemangat dan bukan seremonial belaka, akan tetapi dimaknai sebagai momen penting membangun sebuah kesadaran dan membangkitkan pengetahuan masyarakat akan langkah-langkah yang ditempuh menghadapi bencana alam khususnya tsunami.

Tim Ekspedisi Destana Tsunami Tahun 2019 setelah dua hari melaksanakan sosialisasi penanggulangan bencana tsunami di kawasan dekat Pantai Baru Bantul. Dimana sasaran sosialisasi adalah sekolah dasar, pasar pantai dan pengunjung pantai. Selain sosialisasi, tim destana tsunami yang terdiri dari jajaran BNPB dan kementerian terkait, BPBD DIY dan BPBD Bantul melalukan aksi penanaman bibit pohon bakau dan aksi reresik/bersih-bersih di Pantai Baros Kretek.

Minggu pagi tanggal 28 Juli 2019 jam 07.00 meninggalkan shelter Tempat Evakuasi Sementara (TES) Desa Poncosari menuju Balai Desa Brosot Kulonprogo guna penyerahan estafet pataka Destana Tsunami 2019 dari BPBD Bantul ke BPBD Kabupaten Kulonprogo.

Penyerahan pataka dilakukan langsung oleh Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto dan Kepala BPBD Kulonprogo Aryadi Amrin di Balai Desa Brosot. Dalam keterangannya Aryadi Amrin, tim destana akan melaksanakan sosialisasi tsunami di 13 desa 4 kecamatan.

(rachmanto)

Berbagi:

Pos Terbaru :