Masih tingginya angka stunting anak atau tumbuh kerdil di Kabupaten Bantul, Pemerintah melaksanakan kegiatan ‘Rembug Stunting secara Online’ yang dipimpin oleh Sekretas Daerah Kabupaten Bantul Drs. Helmi Jamharis, MM dari Ruang Madhala Sabha Madya Gedung Induk Lantai III Komplek Parasanmya Kabupaten Bantul.
Pada acara pembukaan tersebut Sekda disampingi oleh nara sumber diantaranya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharjo, SKM, M Kes, Kepala Bapeda Ir. Isa Budi Hartomo, MT, Dinas Kominfo dan personil IT pendukung Rembug Online.
Rembug Stunting Online diikuti oleh semua peserta dari tempat kerja masing-masing diantaranya Kepala Dinas Kesehatan DIY, Asisten III Bantul, Ketua Komisi D DPRD Bantul, Ketua TP. PKK Kabupaten, Direktur RSUD P. Senopati, Ka. OPD terkait, Camat, Ka Puskesmas, 10 lurah lokus Stunting, 75 Kader Pembangunan Manusia (KPM), IDI, IBI, PERSAGI, Rektor Universitas Alma Ata dan Rektor STI Kesehatan ADBIDYO.
Dalam sambutan Bupati Bantul yang disampaikan oleh Sekda diantaranya menyampaikan bahwa, permasalahan masih tingginya angka stunting di Kabupaten Bantul yang diperparah oleh adanya Pandemi Covid-19 yang menjadi potensi meningkatnya malnutrisi pada balita yang harus segera kita tanggulangi bersama.
Lebih lanjut bupati mengatakan, bahwa stunting merupakan ancaman bagi SDM Indonesia dan ancaman terhadap daya saing bangsa. Bahkan akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan kemajuan daerah dan negara di masa depan.
“Saya memberikan suport sepenuhnya terhadap kegiatan ini, dan mari semua stakeholder bahu membahu bekerja keras dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupatenm Bantul,”tegas Bupati.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan selaku nara sumber pertama dalam paparannya menyampaikan bahwa, di taun 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Bantul rata-rata berada di angka 7,73. Angka terendah 2,98 data di Puskesmas Bantul I, dan angka tertinggi 19,23 data di Puskesmas Dlingo I.
Terdapat 20 Desa Lokus (Lokasi Khusus) Prioritas penanggulangan stunting, diantaranya untuk tahun 2019 adalah Desa Terong, Jatimulyo, Patalan, Canden, Trimulyo, Triwidadi, Sendangsari, Triharjo, Timbulharjo dan Argodadi. Sedangkan untuk tahun 2020 terdapat 10 desa diantaranya Desa Dlingo, Temuwuh, Muntuk, Mangunan, Desa Gadingsari, Desa Wukirsari, Karangtalun Imogiri, Desa Guwosari Pajangan dan Desa Tirtosari Kretek.
Sedangkan Desa Lokus Prioritas Tahun 2020 terdapat lima desa yaitu, Desa Dlingo, Temuwuh, Muntuk, Mangunan dan Gadingsari.
Dilanjutkan paparan dari Kepaala Bapeda yang menyampaikan materi berjudul ‘Konvergensi Stunting Kabupaten Bantul Tahun 2020’ denghan telah menyusun 8 Aksi Integritas Intervensi Penurunan Stunting.
Acara dilanjutkan diskusi dan diahiri dengan penandatanganan Komitmen secara simbolik dan pemberian apresiasi kepada 10 desa lokus tahun 2019. (Sit).