Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi dengan SIPIA

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan Launching aplikasi “SIPIA” Sistem Informasi Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak oleh Bupati Bantul, dan dihadiri oleh Panewu dan Lurah Se-Kabupaten Bantul, di Hotel Grand Dafam Rohan Jogja, pada Rabu (01/12). 

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bantul, Agus Budi Raharja, S.K.M., M.Kes., dalam laporan penyelenggara mengatakan bahwa kematian ibu dan anak saat ini di Kabupaten Bantul masih sangat tinggi. Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu faktor melonjaknya angka kematian ibu dan bayi. 

“ Terkait dengan kematian ibu bersalin yang sampai dengan hari ini masih tinggi, meskipun berbagai upaya telah kita lakukan dan sebenarnya kita sudah berhasil menekan cukup. Hanya saja, di tahun 2020 seiring dengan adanya Covid-19 dan di 2021 juga terdapat lonjakan yang luar biasa. Tercatat di data kami 2020 kematian ibu hamil sebesar 20 orang, 2021 sebanya 43 orang, ” kata Agus. 

Agus juga menyampaikan bahwa kematian ibu hamil tertinggi justru terjadi di periode pasca melahirkan. Hal ini disebabkan karena keterlambatan penanganan, akses, dan pelayanan kesehatan terkait dengan kejadian kegawatdaruratan ibu dan bayi. Dengan launching aplikasi SIPIA ini, diharapkan keterlambatan-keterlambatan tersebut bisa segera direspon dengan baik karena adanya aplikasi ini.

“ Ternyata kematian ibu hamil tertinggi terjadi justru diperiode ibu nifas, jadi pasca persalinan. Dengan SIPIA harapannya, bahwa permasalahan kesehatan terkhusus kesehatan ibu dan anak balita ada dalam satu genggaman handphone masing-masing. Dan SIPIA ini sudah dilengkapi dengan titik koordinat. Harapannya dengan demikian, keterlambatan penanganan, keterlambatan akses, dan keterlambatan pelayanan kesehatan terkait dengan kejadian kegawatdaruratan ibu dan bayi kita segera bisa direspon dengan baik karena aplikasi ini, ” terang Agus. 

Beliau juga menambahkan, bahwa dengan aplikasi ini diharapkan bisa dilakukan updating dan monitoring, serta intervensi secepat-cepatnya dan setepat-tepatnya sehingga bisa menjembatani hambatan yang ada. 

Dalam kesempatan ini, Bupati Bantul H.Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa angka kematian ibu dan bayi di Kab. Bantul masih sangat tinggi. Dalam hal ini, kematian ibu dan bayi juga menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan bagi suatu wilayah. Sehingga, hal ini menjadi permasalahan yang cukup serius dalam penanganannya. 

“ Salah satu yang penting dan meresahkan kita semua adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi, perlu kita sampaikan bahwa AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) ini sejak dahulu sampai sekarang tetap menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan, dimanapun, sebuah daerah itu dikatakan kurang berhasil dalam pembangunan kesehatannya kalau AKI dan AKBnya tinggi, ” kata Bupati. 

Bupati juga menghimbau pentingnya penekanan kematian ibu dan bayi di Kab. Bantul. Dalam hal ini, beliau menyampaikan pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, Dinkes dan Puskesmas tidak cukup kapasitas untuk melakukan pengendalian, pemantauan, dan pengawasan terhadap ibu hamil dan bayi baru lahir. Oleh karenanya, Bupati mengajak dan menginstruksikan kepada para panewu dan lurah untuk melakukan kerjasama koordinasi dengan Dinkes maupun Puskemas untuk mengendalikan angka kematian ibu dan bayi. 

Dengan penguasaan data dan adanya Aplikasi SIPIA ini, para panewu dan lurah diharapkan bisa tahu dengan pasti, siapa saja warganya yang sedang hamil dan utamanya yang beresiko tinggi, sehingga dapat dilakukan pemantauan dan advokasi yang memadai.  

“ Sengan pertama menguasai data. Jadi para lurah maupun panewu ini harus hafal siapa-siapa saja yang hamil diwilayahnya dengan adanya aplikasi ini. Puskesmas akan dibantu oleh para panewu dan lurah untuk memantau ibu-ibu hamil terutama yang beresiko tinggi, ini juga harus dilakukan advokasi yang memadai, ” tambah Bupati. 

Acara dilanjutkan dengan launching aplikasi SIPIA (Sistem Informasi Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak) oleh Bupati Bantul.

 

Berbagi:

Pos Terbaru :