Kabupaten Bantul terpilih menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kegiatan tanam perdana dilaksanakan pada Rabu pagi (16/02) di Bulak Serut Prenggan, Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul.
“Program ini adalah terobosan Kementerian Pertanian, melalui pola penanaman padi IP 400 merupakan salah satu langkah meningkatkan produksi dengan cara tanam dan panen empat kali di lahan yang sama”, jelas Kepala Balai Besar Peramalan OPT Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Eni Tauruslina Amarullah, MP.
Pada tahun 2021 program ini telah menunjukkan hasil yang signifikan, di mana ada kenaikan produksi padi dari tahun 2020 ke tahun 2021. Harapannya di tahun 2022 produksi padi nasional dapat surplus dengan capaian lebih dari Sembilan juta ton dengan lahan 150 hektar di 29 provinsi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Eni Tauruslina menyebutkan bahwa ada empat faktor pendukung keberhasilan dalam pelaksanaan IP Padi 400 ini yakni, penggunaan benih varietas padai sangat genjah, pengendalian hama atau penyakit terpadu (PHT), Pengelolaan hara secara terpadu spesifik lokasi, dan manajemen tanam dan panen yang efisien.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A, yang hadir mewakili Gubernur DIY, menyebutkan bahwa Kabupaten Bantul mendapatkan alokasi 5000 hektar dari total 8500 hektar lahan penanaman IP Padi 400 di DIY.
Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian DIY, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas terlaksananya program ini, konsep yang sudah cukup lama digulirkan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi yang harapannya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang masif bagi wilayah yang melaksanakan program ini.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, turut hadir memberika sambutan. Bupati berharap, Bantul yang sudah ditetapkan sebagai kabupaten penyangga pangan nasional dapat terus meningkatkan program di bidang pertanian untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan pemanfaatan lahan marginal dan kritis untuk optimalisasi pertanian, sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul yang menjadikan pertanian menjadi salah satu sektor strategis untuk dikembangkan.