Bersamaan dengan penanaman perdana budidaya Kelengkeng Kateki oleh Taruna Tani Karya Bhakti di Ngestiharjo hari ini, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memiliki harapan besar bahwa generasi masa kini dapat menekuni sektor pertanian dengan sungguh-sungguh (12/4). Abdul Halim Muslih optimis sektor pertanian dapat menjadi sektor ekononi masa depan yang menjanjikan.
Ketangguhan dan ketahanan sektor pertanian dibuktikan dengan pertumbuhan positif meski digempur pandemi selama dua tahun terakhir. Ketika mayoritas indsutri lain menunjukkan trend negatif saat pandemi, sektor pertanian justru unggul di angka 4%. Bukti ini membawa angin segar bahwa Indonesia dapat meraih kejayaannya kembali sebagai negara agraris.
Memang benar bahwa sektor pertanian butuh kesabaran karena prosesnya yang panjang. Kendati demikian, Abdul Halim Muslih juga menegaskan bahwa kebutuhan dasar manusia berupa pangan hanya bisa dicukupi lewat sektor pertanian. Maka sungguh mustahil sektor pertanian ditinggalkan. Apalagi, kini banyak muncul petani milenial yang jauh berpikiran terbuka sehingga lebih mudah menerima inovasi serta teknologi dalam bidang pertanian.
“Jika ada sentuhan inovasi dan teknologi, hasilnya lebih baik. Ilmu terus berkembang. Sisi positif generasi milenial ini mereka mau terus belajar. Untuk sektor pertanian, selain mempelajari dari sisi agronomi, mereka juga belajar dari sisi sosial dan ekonomi,” ujar Bupati Bantul.
Satu suara dengan Bupati Bantul, Ganang Azis Nur Huda yang menggawangi Taruna Tani Karya Bhakti membenarkan bahwa meski memiliki potensi besar, sektor pertanian adakalanya menjadi sektor marjinal karena tidak banyak orang menaruh perhatian di sana. Oleh karena itu, dipilihnya Rawa Kalibayem, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul sebagai tempat budidaya kelengkeng kateki dapat menjadi langkah awal Taruna Tani Karya Bhakti untuk memaksimalkan potensi pertanian di wilayah mereka.
Taruna Tani Karya Bhakti adalah bagian kecil dari petani milenal yang turut berkontribusi demi kemajuan sektor pertanian di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan DIY, Ir. Sugeng Parwoto, MMA mengatakan per hari ini, telah ada 1.500 petani milenial yang tersebar di wilayah DIY. Ke depan, angka ini diharapkan terus bertambah. Tentu saja pertambahan ini bukan sekadar angka belaka. Namun diikuti oleh aksi nyata.