Padat karya infrastruktur melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kembali digulirkan tahun ini di 75 kalurahan se- Kabupaten Bantul. Pada Selasa (21/06) pencanangan padat karya digelar di dua titik yakni Padukuhan Petir, Srimartani, Piyungan dan Padukuhan Mancingan, Parangtritis, Kretek.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Istirul, melaporkan bahwa tahun ini, Disnakertrans melaksanakan padat karya di 215 titik lokasi. Sumber pembiayaan untuk program tersebut didukung oleh APBD Kabupaten Bantul pada 99 titik, dan APBD Pemda DIY di 116 lokasi.
Adapun jenis pekerjaan yang diselesaikan dalam padat karya kali ini meliputi pembangunan cor blok, talud, gorong-gorong, talud, drainase terbuka, drainase tertutup, serta saluran irigasi tersier. Seluruh proyek ini menelan anggaran senilai 30 miliar rupiah dan diprediksi akan selesai pada Juli mendatang.
Bupati Bantul, Abdul Halim, yang hadir di Padukuhan Petir, Srimartani, menerangkan bahwa padat karya ini dilakukan dengan dua tujuan utama yakni, penyempurnaan sarana prasarana fisik di kalurahan, serta memberikan peluang kerja bagi masyarakat pencari kerja sekaligus untuk mengurangi masalah pengangguran dalam jangka pendek.
“Pemerintah terus mengejar, mana saja sarpras yang belum sempurna yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, meskipun tidak semua dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran, jika ada yang belum selesai dapat dilanjutkan di tahun berikutnya, itulah pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo yang hadir dalam acara yang sama di Padukuhan Mancingan, Parangtritis, Kretek, mengatakan bahwa program padat karya memiliki manfaat, salah satunya yakni kualitas pembangunan yang diharapkan lebih bagus, karena proyek diusulkan, dikelola, dikerjakan, dan nantinya dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri.
“Pasca pandemi kemarin, padat karya mampu menyerap 6000 tenaga kerja, hal ini sesuai dengan visi pemerintah Kabupaten Bantul, membangun Bantul yang harmonis sejahtera dan berkeadilan, harapannya melalui kegiatan ini, masyarakat menjadi kompak, guyub rukun, dan bisa bersinergi,” terang Joko.