Populer sebagai barometer para pelaku dunia kustom otomotif di Indonesia, Kustomfest kembali digelar di Jogja Expo Center mulai Sabtu, (1/10/2022). Berlangsung selama dua hari, Kustomfest yang tahun ini mengusung tema We’ll be Back menjadi ajang yang tak hanya ditunggu pelaku kustom domestik, namun juga dari mancanegara.
Euforia serta antusiasme terhadap Kustomfest sudah terlihat sejak dua bulan lalu. Banyak pelaku kustom otomotif dari berbagai daerah berlomba-lomba mendaftarkan karya mereka agar lolos kurasi. Director Kustomfest, Lulut Wahyudi menyampaikan kurasi Kustomfest tahun ini lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sehingga kualitas dan bentuk karya yang ditampilkan adalah karya baru yang belum pernah ditampilkan di ajang serupa.
Lulut menambahkan Kustomfest adalah ajang yang digarap sungguh-sungguh dengan harapan dapat melakukan ekspansi pasar dan sumber daya manusia lebih luas lagi.
“Dengan Kustomfest, semoga dunia kustom Indonesia dapat bangun, berkembang, bahkan mampu melakukan ekspansi, termasuk ekspansi sumber daya manusia. Banyak tenaga ahli seperti welder (tukang las) di dunia kustom Indonesia yang mumpuni. Sebagian ada yang ditawari kerja di luar negeri. Kami para pelaku kustom juga paham teknologi. Seandainya ada program mengganti bahan bakar fosil menjadi elektrik, kami mampu,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang hadir dalam pembukaan Kustomfest mengatakan ajang ini turut menguatkan ekosistem kraft di Kabupaten Bantul.
“Kustomfest ini masuk dalam rumpun kraft sehingga turut menguatkan ekosistem kraft di Kabupaten Bantul yang sedang mendaftarkan diri sebagai salah satu jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO. Apalagi dalam industri kreatif, Bantul unggul dalam volume ekspor maupun jumlah perajin,” ujar Halim.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang meninjau gelaran Kustomfest mendukung penuh agenda ini. Sebab, industri kreatif menjadi salah satu sektor andalan bagi Indonesia untuk memulihkan ekonomi lebih cepat.
“Indonesia mengandalkan industri kreatif untuk kebangkitan dan pemulihan ekonomi. Industri kreatif diharapkan mampu membuka lebih banyak lapangan kerja. Apalagi untuk industri kreatif, Indonesia berada di urutan nomor tiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan,” pungkasnya.