Mendeklarasikan diri sebagai perawat tradisi dan pengawal NKRI, seribu kader Ansor dan Banser di Kabupaten Bantul menyelenggarakan apel kebangsaan di Lapangan Paseban, Minggu (2/10/2022).
Semangat untuk mengawal NKRI demi menyejahterakan negeri sejalan dengan tujuan utama dibentuknya Banser pada tahun 1930. Banser atau Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama yang merupakan lembaga semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor memang memiliki tujuan tak hanya mengawal agama, tapi juga mengawal kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan tersebut masih dipegang hingga sekarang. Apalagi, di era globalisasi saat ini, ideologi-ideologi anyar yang bertentangan dengan Pancasila mudah masuk ke Indonesia dan mempengaruhi generasi muda. Kendati demikian, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang bertindak sebagai pembina apel berpesan agar para kader muda untuk terus bermuhasabah atau instropeksi sejauh mana perjuangan yang telah dilakukan selama ini.
“Apel Kebangsaan ini adalah momentum untuk bermuhasabah atau instropeksi sejauh mana gerakan dan perjuangan yang telah dilakukan pemuda Ansor. Jika masa kemerdekaan dulu banyak mengandalkan fisik untuk berjuang, sekarang tidak bisa begitu. Tidak mungkin mengandalkan fisik saja. Harus bisa menyesuaikan dengan dinamika perubahan saat ini," pesan Halim.
Ia juga menegaskan Ansor dan Banser bukan sekadar perkumpulan tanpa tujuan. Ada tanggung jawab besar yang diemban. Oleh sebab itu Gerakan Pemuda Ansor harus mau membuka diri untuk terus mengasah akal dan hati. Tak hanya soal fisik, tapi juga kecerdasan sosial dan kepekaan terhadap sosial budaya masyarakat yang terus berkembang. Dengan demikian, Gerakan Pemuda Ansor dapat terus menjaga negeri sesuai perkembangan zaman.