Tolak Politik Uang, Wujudkan Pemimpin yang Bersih di Masa Mendatang

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo ikut serta dalam kegiatan pementasan Ketoprak bersama Forkopimda DIY dan pejabat kabupaten/kota se-DIY dengan lakon Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa bertempat di Monumen Serangan Umum Satu Maret, Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu (03/12/2022).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan bukan penampilan yang bagus poin utamanya, namun bagaimana para pejabat bisa dekat tanpa sekat dengan masyarakat. Pementasan ketoprak dinilai bisa menjadi media komunikasi dan media berinteraksi yang efektif guna memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat secara langsung.

"Yang penting di sini antara publik dan para pemain bisa satu visi, bagaimana bisa membangun dan menghargai seni yang coba kita bangun bersama. Semoga kita bisa menikmati dan bergembira bersama dengan suguhan yang dipentaskan malam hari ini," tegas Sri Sultan HB X.

Dibawakan dengan bahasa yang akrab dengan keseharian yang santai agar mudah diterima masyakarat, pementasan ketoprak kali ini mengangkat isu pemilu. Pesan yang disampaikan ialah masyarakat harus bijak dalam menyambut pemilu yang akan datang. Masyarakat diminta untuk tidak menerima segala bentuk uang dan sogokan dari para calon. 

Joko Purnomo yang berperan sebagai Semoyo, memberikan edukasi kepada Wiguna yang mencalonkan diri sebagai lurah untuk tidak melakukan politik uang, harus jujur dan bersih. Sebab jika kedudukan atau jabatan diperoleh dengan melakukan politik uang, pasti saat menjabat nanti akan mencari uang untuk mengganti modal yang telah dikeluarkan dan sangat berpotensi untuk melakukan korupsi.

"Dadi pemimpin kudu pradah karo kawulane, mula sesok ojo nganggo duit nek pancen pengen dadi lurah," ujar Joko pada salah satu dialognya. (BN) 

Berbagi:

Pos Terbaru :