MAN WONOKROMO PLERET BANTUL "Pertama Se-DIY, Adakan Kursus Pembina Pramuka Mahir"

Pramuka merupakan organisasi yang cukup memberikan dasar-dasar bagi generasi muda dalam memasuki kehidupan di masyarakat dan negara. Untuk itu MAN Wonokromo Bantul berinisiatif menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar yang dalam pelaksanaannya di tangani oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bantul.

Ketua Penyelenggara Kursus Drs. H. R. Budini Sumarwoto, LNG. dalam laporannya mengatakan kegiatan tersebut diikuti lebih kurang 170 peserta dan akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I dilaksanakan mulai tanggal 31 Desember 2007 s.d. 4 Januari 2008 dan gelombang II dilaksanakan tanggal 5 s.d. 9 Januari 2008.

Sementara Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bantul H. Suarman SW, SH. MH. LMT. dalam sambutan pembukaan mengajak kepada semua peserta khususnya dan masyarakat umumnya untuk tetap mencintai dan melestarikan pramuka, karena dari kegiatan pramuka banyak manfaat yang bisa diambil.

"Dengan ikut pramuka kita akan mendapat ilmu kemasyarakat yang cukup banyak yakni hidup mandiri, mendirikan tenda secara cepat, memasak, panjat tebing, tali temali, mencari jejak dan lain sebagainya" jelasnya. Hal tersebut dikatakan pada pembukaan kursus, Senin (31/12) di Aula MAN Wonokromo Pleret Bantul.

Hadir dalam acara tersebut Muspika Kecamatan Pleret, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bantul dan seluruh Tim Pelatih Kursus.

Lebih lanjut dikatakan anak muda sekarang kurang berminat terhadap kegiatan Pramuka karena sifatnya yang monoton dan sederhana jauh dari hura-hura, namun bila tahu manfaat dibalik kegiatan akan jauh beruntung masyarakat yang pernah ikut pramuka. Suarman berharap peserta kegiatan yang diadakan kali ini bukan merupakan keterpaksaan namun kesadaran dan kemauan sendiri. Dalam kursus peserta akan mengetahui secara mendalam apa itu pramuka, untuk apa dan bagaimana.

Senada Sekretaris Penyelenggara Drs. Lukas Sumanasa, M. Kes. LMT. mengatakan kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar yang diselenggarakan MAN Wonokromo Bantul ini merupakan yang pertama se DIY untuk sekolah Madrasah Aliyah. Setelah Sekolah Pendidikan Guru (SPG) beralih menjadi Sekolah Menengah Atas kegiatan kursus pramuka yang waktu itu menjadi kegiatan wajib seakan hilang, maka dengan terobosan MAN Wonokromo itu dia berharap akan diikuti oleh sekolah lain. "Kalau SPG dulu merupakan kegiatan wajib, namun begitu SPG ditutup kegiatan itu seakan hilang. Namun dengan program MAN Wonokromo yang pertama untuk DIY dia berharap akan menggugah MAN yang lain atau sekolah lain untuk menyusul" jelasnya.

Dalam pembukaan tersebut juga ditandai dengan pengalungan tanda peserta oleh Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bantul kepada dua perwakilan putra dan putri dan juga penyerahan panji atau bendera Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang kepada Ketua Penyelenggara. (adm)

Berbagi:

Pos Terbaru :