Tarif air Perumdam Bantul dipastikan belum akan naik hingga saat ini. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam arahannya di depan pegawai Perumdam Tirta Projotamansari pada Selasa (4/01/2023). Halim menegaskan untuk menaikkan tarif air Perumdam dibutuhkan berbagai macam pertimbangan untuk pengambilan kebijakan, salah satunya tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul. Sampai saat ini tarif air Perumdam Bantul masih menjadi yang terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta ketimbang kabupaten, kota yang lain.
Arinto Hendro Budiantoro, Direktur Perumdam Tirta Projotamansari menjelaskan bahwa guna mendukung layanan yang optimal bagi pelanggan, pihaknya memiliki 15 unit pelayanan yang tersebar di 17 kapanewon dengan 22 titik air baku yang disalurkan. Tidak bisa dipungkiri, pihaknya sampai saat ini juga masih mengalami kendala, diantaranya wilayah geografis Kabupaten Bantul yang beragam dan biaya operasional yang cukup tinggi. Kendala kebocoran yang masih cukup tinggi di angka 24,97% juga menjadi PR bagi dirinya dan tim.
Kendati demikian, ada kenaikan sambungan rumah yang cukup baik pada kurun waktu tiga tahun ini. Beragam prestasi pun juga berhasil ditorehkan, pada tahun 2022 kemarin, Perumdam Tirta Projotamansari mampu memberikan kontribusi fiskal dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih dari 742 juta rupiah. Secara penilaian kinerja maupun tingkat kesehatan, Perumdam Tirta Projotamansari berhasil mendapatkan penilaian yang baik dari kementerian dalam negeri.
Halim memiliki harapan besar, Perumdam Tirta Projotamansari dapat segera berbenah dan meningkatkan kualitas serta kuantitas layanannya, karena kedepan akan ada tantangan sekaligus peluang yang besar bagi perusahaan ini seiring dengan masuknya investor di Kabupaten Bantul. Di Kapanewon Pajangan misalnya, akan segera dibangun kampus UIN Sunan Kalijaga seluas lebih dari 100 hektare yang proyeksinya akan mendatangkan lebih dari 20 ribu mahasiswa. Belum lagi proyek dari developer seperti perumahan. (Am)