Sekitar satu tahun yang lalu, dunia peternakan di Indonesia dikejutkan dengan munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi yang kemudian menyebar dengan cepat dimana sebelumnya sejak 1986 Indonesia sudah dinyatakan bebas PMK. Oleh karena itu, vaksinasi PMK untuk hewan ternak di Kabupaten Bantul perlu dilakukan karena sektor pertanian masih menjadi sektor prioritas ekonomi unggulan yang digeluti oleh mayoritas masyarakat Bantul di samping sektor industri dan pariwisata.
Sebagai sektor unggulan, Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya untuk meningkatkan anggaran baik dari pusat, Provinsi DIY, maupun APBD Kabupaten Bantul agar sektor ini semakin maju, mandiri dan modern. Maka dari itu, perlu dilakukan vaksinasi PMK bagi hewan ternak agar kesehatan dan kualitasnya tetap terjaganya dengan baik. Pemerintah Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melaksanakan vaksinasi pada sapi-sapi ternak di Kelompok Ternak Empat Lima Depok Parangtritis, Kretek bersamaan dengan Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK Nasional Tahun 2023 oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Sabtu (28/01/2023).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Sugeng Purwanto, MMA, menyampaikan sebagai langkah awal pengendalian dan penanggulangan PMK Nasional, akan dilakukan vaksinasi serentak yang telah dibagikan oleh Kementerian Pertanian dengan total 32 juta dosis untuk ternak di seluruh Indonesia. Selanjutnya dilakukan pula penyerahan bantuan secara simbolis kompensasi dalam kasus darurat PMK untuk kelompok ternak di 5 wilayah kapanewon di Bantul, antara lain Pandak, Pleret, Imogiri, Pundong dan Kretek.
"Di wilayah DIY, angka PMK kira-kira ada 14.600 ekor dengan angka kesembuhan lebih dari 8000 ekor. Kick off (vaksinasi pengendalian dan penanggulangan PMK) hari ini diharapkan bisa menyelesaikan sisa kasus PMK di tahun 2023 ini. Wabah PMK belum selesai, mari para peternak di wilayah Kabupaten Bantul khususnya, dan di DIY pada umumnya untuk tetap waspada. Petugas kami siap untuk memberikan vaksin dan menuntaskan wabah PMK," terang Kepala DPKP DIY.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang hadir menyerahkan secara simbolis bantuan pemerintah kompensasi kasus darurat PMK berpesan agar tidak perlu menyesali kejadian yang telah berlalu. Ia mengajak para peternak untuk belajar dari pengalaman, bangkit dan berkembang agar hewan ternak di Kabupaten Bantul semakin sehat dan berkualitas. Dunia pertanian sangatlah dinamis. Setiap saat diciptakan metode-metode baru, inovasi-inovasi baru dan teknologi baru. Oleh karena itu, Bupati meminta kepada para kadang tani untuk terbuka, terus belajar menggunakan teknologi dan metode terbaru untuk meningkatkan aktivitas pertanian dan peternakan agar semakin baik, efektif, efisien, dan semakin sejahtera.
"Pendek kata, para petani Bantul harus bersikap modern, terbuka, berwawasan dan siap bekerja cerdas untuk mewujudkan sektor pertanian sebagai sektor yang mensejahterakan," tegas Halim. (Bn)